Perbedaan antara yang MUNGKIN dan TIDAK MUNGKIN, terletak pada TEKAD KITA.

Selasa, 27 Juli 2010

HAKIKAT PENDIDIKAN


Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia yang berfikir bagaimana menjalani kehidupan dunia ini dalam rangka mempertahankan hidup dalam hidup dan penghidupan manusia yang mengemban tugas dari Sang Kholiq untuk beribadah.
Manusia sebagai mahluk yang diberikan kelebihan oleh Allah Subhanaha watta’alla dengan suatu bentuk akal pada diri manusia yang tidak dimiliki mahluk Allah yang lain dalam kehidupannya, bahwa untuk mengolah akal pikirnya diperlukan suatu pola pendidikan melalui suatu proses pembelajaran.
Berdasarkan undang-undang Sisdiknas No.20 tahun 2003 Bab I, bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Menurut William F (tanpa tahun) Pendidikan harus dilihat di dalam cakupan pengertian yang luas. Pendidikan juga bukan merupakan suatu proses yang netral sehingga terbebas dari nilai-nilai dan Ideologi.
Kosasih Djahiri (1980 : 3) mengatakan bahwa Pendidikan adalah merupakan upaya yang terorganisir, berencana dan berlangsung kontinyu (terus menerus sepanjang hayat) kearah membina manusia/anak didik menjadi insan paripurna, dewasa dan berbudaya (civilized).
Dari pengertian tersebut bahwa pendidikan merupakan upaya yang terorganisir memiliki makna bahwa pendidikan tersebut dilakukan oleh usaha sadar manusia dengan dasar dan tujuan yang jelas, ada tahapannya dan ada komitmen bersama didalam proses pendidikan itu. Berencana mengandung arti bahwa pendidikan itu direncanakan sebelumnya, dengan suatu proses perhitungan yang matang dan berbagai sistem pendukung yang disiapkan. Berlangsung kontinyu artinya pendidikan itu terus menerus sepanjang hayat, selama manusia hidup proses pendidikan itu akan tetap dibutuhkan, kecuali apabila manusia sudah mati, tidak memerlukan lagi suatu proses pendidikan.
Selanjutnya diuraikan bahwa dalam upaya membina tadi digunakan asas/pendekatan manusiawi/humanistik serta meliputi keseluruhan aspek/potensi anak didik serta utuh dan bulat (aspek fisik–non fisik : emosi–intelektual ; kognitif–afektif psikomotor), sedangkan pendekatan humanistik adalah pendekatan dimana anak didik dihargai sebagai insan manusia yang potensial, (mempunyai kemampuan kelebihan – kekurangannya dll), diperlukan dengan penuh kasih sayang – hangat – kekeluargaan – terbuka – objektif dan penuh kejujuran serta dalam suasana kebebasan tanpa ada tekanan/paksaan apapun juga.
Melalui penerapan pendekatan humanistik maka pendidikan ini benar-benar akan merupakan upaya bantuan bagi anak untuk menggali dan mengembangkan potensi diri serta dunia kehidupan dari segala liku dan seginya.
Menurut Ki Hadjar Dewantara terdapat lima asas dalam pendidikan yaitu :
1.Asas kemerdekaan; Memberikan kemerdekaan kepada anak didik, tetapi bukan kebebasan yang leluasa, terbuka (semau gue), melainkan kebebasan yang dituntun oleh kodrat alam, baik dalam kehidupan individu maupun sebagai anggota masyarakat.
2.Asas kodrat Alam; Pada dasarnya manusia itu sebagai makhluk yang menjadi satu dengan kodrat alam, tidak dapat lepas dari aturan main (Sunatullah), tiap orang diberi keleluasaan, dibiarkan, dibimbing untuk berkembang secara wajar menurut kodratnya.
3.Asas kebudayaan; Berakar dari kebudayaan bangsa, namun mengikuti kebudyaan luar yang telah maju sesuai dengan jaman. Kemajuan dunia terus diikuti, namun kebudayaan sendiri tetap menjadi acauan utama (jati diri).
4.Asas kebangsaan; Membina kesatuan kebangsaan, perasaan satu dalam suka dan duka, perjuangan bangsa, dengan tetap menghargai bangsa lain, menciptakan keserasian dengan bangsa lain.
5.Asas kemanusiaan; Mendidik anak menjadi manusia yang manusiawi sesuai dengan kodratnya sebagai makhluk Tuhan.
Menurut Tilaar (2000 : 16) ada tiga hal yang perlu di kaji kembali dalam pendidikan. Pertama, pendidikan tidak dapat dibatasi hanya sebagai schooling belaka. Dengan membatasi pendidikan sebagai schooling maka pendidikan terasing dari kehidupan yang nyata dan masyarakat terlempar dari tanggung jawabnya dalam pendidikan. Oleh sebab itu, rumusan mengenai pendidikan dan kurikulumnya yang hanya membedakan antara pendidikan formal dan non formal perlu disempurnakan lagi dengan menempatkan pendidikan informal yang justru akan semakin memegang peranan penting didalam pembentukan tingkah laku manusia dalam kehidupan global yang terbuka. Kedua, pendidikan bukan hanya untuk mengembangkan intelegensi akademik peserta didik. Pengembangan seluruh spektrum intelegensi manusia baik jasmaniah maupun rohaniyahnya perlu diberikan kesempatan didalam program kurikulum yang luas dan fleksibel, baik didalam pendidikan formal, non formal dan informal. Ketiga, pendidikan ternyata bukan hanya membuat manusia pintar tetapi yang lebih penting ialah manusia yang berbudaya dan menyadari hakikat tujuan penciptaannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Sindhunata (2000 : 14) bahwa tujuan pendidikan bukan hanya manusia yang terpelajar tetapi manusia yang berbudaya (educated and Civized human being).
Dengan demikian proses pendidikan dapat kita rumuskan sebagai proses hominisasi dan humanisasi yang berakar pada nilai-nilai moral dan agama, yang berlangsung baik di dalam lingkungan hidup pribadi, keluarga, masyarakat dan bangsa, kini dan masa depan.
Untuk membentuk masyarakat Indonesia baru yaitu masyarakat madani yang diridhoi Allah swt. tentunya memerlukan paradigma baru. Paradigma lama tidak memadai lagi bahkan mungkin sudah tidak layak lagi digunakan. Suatu masyarakat yang religius dan demokratis tentunya memerlukan berbagai praksis pendidikan yang dapat menumbuhkan individu dan masyarakat yang religius dan demokratis pula. Masyarakat yang tertutup, yang sentralistik, yang mematikan inisiatif berfikir manusia dan jauh dari nilai-nilai moral dan agama Islam bukanlah merupakan pendidikan yang kita inginkan. Pada dasarnya paradigma pendidikan nasional yang baru harus dapat mengembangkan tingkah laku yang menjawab tantangan internal dan global dengan tetap memiliki keyakinan yang kuat terhadap Allah dan Syariatnya. Paradigma tersebut haruslah mengarah kepada lahirnya suatu bangsa Indonesia yang bersatu, demokratis dan religius yang sesuai dengan kehendaknya sebagai wujud nyata fungsi kekhalifahan manusia dimuka bumi. Oleh sebab itu, penyelenggaraan pendidikan yang sentralistik dan sekurelistik baik didalam manajemen maupun didalam penyusunan kurikulum yang kering dari nilai-nilai moral dan agama harus diubah dan disesuaikan kepada tuntutan pendidikan yang demokratis dan religius. Demikian pula di dalam menghadapi kehidupan global yang kompetitif dan inovatif, maka proses pendidikan haruslah mampu mengembangkan kemampuan untuk berkompetensi didalam kerja sama, mengembangkan sikap inovatif dan ingin selalu meningkatkan kualitas. Demikian pula paradigma pendidikan baru bukanlah mematikan kebhinekaan malahan mengembangkan kebhinekaan menuju kepada terciptanya suatu masyarakat Indonesia yang bersatu di atas kekayaan kebhinekaan mayarakat dan bangsa Indonesia.

Rabu, 14 Juli 2010

Kalender Pendidikan 2010 Kabupaten Kutai Kartanegara

Dengan di mulainya Tahun Pelajaran 2010/2011, maka perlu disampaikan pertimbangan/dasar dalam penetapan Kalender Pendidikan sebagai berikut :
1. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Pemerintah RI No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
4. Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah.
5. Permendiknas RI No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan untuk satuan pendidikan dasar
dan menengah
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah.
7. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 125/U/2002 tentang Kalender Pendidikan dan Jumlah Jam Belajar Efektif di sekolah.
Sehubungan hal tersebut di atas, maka perlu dijelaskan sebagai berikut :
1. Awal Tahun Pelajaran 2010/2011 adalah tanggal 12 Juli 2010 dan Akhir Tahun Pelajaran 2010/2011
pada tanggal 25 Juni 2011.
2. Hari efektif sekolah :
a. Semester I : 133 hari
b. Semester II : 102 hari
Jumlah hari efektif : 235 hari
3. Hari-hari pertama masuk sekolah selama 3 (tiga) hari dapat dimamfaatkan melalui kegiatan pengenalan
lingkungan sekolah dan kerja bakti bersama dengan program terjadwal.
4. Hari-hari libur Satuan Pendidikan (sekolah) adalah :
a. Libur Semester I (libur tengah semester) mulai tanggal 17 s.d. 22 Januari 2011
b. Libur Semester II (libur akhir tahun pelajaran) mulai tanggal 20 Juni 2011 s.d. 9 Juli 2011
c. Libur dalam bulan Ramadhan 1431 H. adalah 1 (satu) hari sebelum Ramadhan dan 2 (dua) hari
pertama Ramadhan ( tanggal 10 s.d. 12 Agustus 2010 ) serta 6 (enam) hari sebelum Idul Fitri dan 6
(enam) hari setelah Idul Fitri ( tanggal 3 September 2009 s.d. 17 September 2010 )
5. Kegiatan dalam bulan Ramadhan 1431 H. adalah :
a. Pasatren Ramadhan selama 7 (tujuh) hari mulai tanggal 13 s.d. 16 dan 18 s.d.21 Agustus 2010.
b. Hari-hari efektif/proses pembelajaran selama 10 (sepuluh) hari mulai tanggal 23 Agustus s.d. 2
September 2010
( Poin 4. b sambil menunggu petunjuk lebih lanjut dari pemerintah )
6. Pemanfaatan kegiatan Tengah Semester (selama 5 hari) digunakan untk kegiatan seperti Pekan
Olahraga dan Seni (PORSENI), karyawisata, lomba kreatifitas, praktik pembelajaran yang bertujuan untuk
mengembangkan bakat, kepribadian anak, kreasi dan kreatifitas peserta didik dalam rangka Pendidikan
Anak Seutuhnya (PAS)
7. Kepala Satuan Pendidikan (Kepala Sekolah) dapat menetapkan hari libur sekolah/libur khusus dengan
ketentuan tidak mengurangi hari-hari efektif sekolah dengan persetujuan Komite Sekolah, dan Surat
Keputusan atau Surat Pemberitahuan disampaikan/ditembuskan kepada Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kepaala Kementerian Agama Kabupaten Kutai Kartanegara sesuai
dengan kewenangannya.
8. Kalender Pendidikan ini dapat diunduh melalui linkhttp://dikdaskukar.wordpress.com
Demikian atas perhatian dan kerjasama yang baik disampaikan ucapan terima kasih.

Selasa, 13 Juli 2010

Aburizal Bakrie


Pengusaha Aburizal Bakrie semakin kaya. Menko Kesra ini disebut sebagai orang terkaya se Asia Tenggara. Dia pengusaha yang terbilang paling gemilang pada sepuluh tahun reformasi di Indonesia. Selain bisa keluar dari krisis ekonomi yang mengancam perusahaannya Bakrie Grup, malah menduduki posisi penting di pemerintahan dan dalam tempo singkat semakin kaya.

Politisi Partai Golkar ini, sempat menjabat Menteri Koordinator Perekonomian sebelum menjabat Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Kabinet Indonesia Bersatu.

Mantan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (1999-2004) ini memang telah lama dikenal sebagai pengusaha yang cukup sukses, mewarisi kekayaan ayahnya. Tak heran, bila kini, Ical – demikian ia biasa disapa – disebut-sebut sebagai orang terkaya di Indonesia. Bahkan, Globe Asia, majalah ekonomi lokal berbahasa Inggris, menobatkan lelaki kelahiran Jakarta, 15 November 1946 itu sebagai orang terkaya se-Asia Tenggara. Kabarnya, kekayaan Ical mencapai 9,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 84,6 triliun.

Melimpah ruahnya kekayaan Ical, tentu tidak dikaitkan karena dirinya sebagai pejabat negara (Menko Kesra). Melainkan, karena ia adalah seorang pengusaha. Walaupun memang, semenjak menjadi menteri, penikmat lagu romantis ini tidak lagi terjun langsung dalam mengelola bisnis-bisnisnya. Tapi, Ical sudah mempersiapkan penggantinya.

“Itu semua sudah ada yang ngurus,” katanya sebagaimana dikutip Indo Pos (8/11/08). Namun, bukankah kapasitasnya sebagai pejabat tinggi negara bisa berpengaruh dalam memuluskan target-target bisnis-bisnisnya? “Saya akan bersikap profesional. Kepentingan negara tetap saya utamakan,” tambah Ical.

Menurut Globe Asia, dengan jumlah kekayaan sebanyak itu, berarti kekayaan mantan anggota MPR RI (1993-1998) ini lebih “wah” dibandingkan dengan harta kekayaan Robert Kuok (orang terkaya di Malaysia - memiliki 7,6 miliar dolar AS), Teng Fong (terkaya di Singapura - memiliki 6,7 miliar dolar AS), Chaleo Yoovidya (terkaya di Thailand - memiliki 3,5 miliar dolar AS), dan Jaime Zobel de Ayala (terkaya di Filipina – memiliki 2 miliar dolar AS).Dari manakah Ical memiliki kekayaan yang melimpah ruah?

Di bawah grup perusahaan Bakrie yang dipimpinnya, Ical mempunyai beragam bidang usaha: pertambangan batubara, perkebunan, minyak, properti, telekomunikasi, dan media massa. Di tahun 2008 ini saja, kabarnya, perusahaannya mendulang keuntungan yang tidak sedikit dari melonjaknya harga energi dan komoditas.

Mantan Presiden of Asean Chamber of Commerce & Industry ini, memang masih menghadapi masalah dengan salah satu perusahaannya (PT Lapindo Brantas) terkait meluapnya lumpur panas di Sidoarjo, Jawa Timur. Namun, hal tersebut tidak membuat bisnis yang dijalankan keluarga Bakrie terhenti. Tampaknya, grup perusahaan Bakrie terlalu tangguh untuk bisa dilumpuhkan hanya dengan semburan lumpur panas. Dengan gagah, grup perusahaan Bakrie tetap melangkah, maju ke depan.

Menurut publisher Globe Asia Tanri Abeng, alumni ITB itu berhasil meraih kekayaan yang melimpah berkat strategi bisnis yang diterapkannya. Dengan kepiawaiannya mengelola aset yang dimiliki perusahaan, termasuk melalui modal pinjaman, Ical mampu membangun usaha demi usaha hingga bisnisnya menggurita.

"Jadi, kalau dia awalnya punya aset 100, dijadikan jaminan untuk meminjam 400. Tapi, hasil dari 400 itu untungnya sangat besar. Itu yang digunakan untuk membayar," ujarnya.

Tanri, mantan manejer satu milyar Bakrie Grup mengakui, dirinya sama sekali tidak merasa heran melihat keberhasilan Ical menjadi orang terkaya di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. Pasalnya, mantan Menko Perekonomian itu sangat lihai dalam melihat peluang investasi di Indonesia dan pandai dalam itung-itungan bisnis. "Dia itu pintar sekali itung-itungannya," puji Tanri.

Boleh Berbangga
Aburizal Bakrie boleh berbangga dengan penobatan dirinya sebagai orang terkaya di Indonesia dan se-Asia Tenggara. Tapi, yang menjadi kebanggaan itu sejatinya bukanlah semata-mata terletak dari besarnya kekayaan yang dimiliki. Melainkan, lebih kepada prestasi dalam membangun serta memajukan beragam bidang usaha.

Sebab, dengan begitu, berarti ia dan keluarganya telah menunjukan peran yang cukup besar dalam memajukan roda perekonomian nasional, khususnya menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.

Kalaulah kebanggaan itu hanya karena banyaknya kekayaan yang dimiliki, barangkali, seorang koruptorlah yang paling “pantas” merasakan kebanggaan tersebut. Pasalnya, ia memang hanya memikirkan dirinya. Dia, bagai benalu yang sama sekali tidak memberi manfaat. Malah, menimbulkan mudharat.

Sungguh, tidak ada yang salah menjadi orang terkaya selama ditempuh dengan cara-cara yang elegan. Apalagi, kedudukan menjadi orang terkaya itu tercapai melalui upaya yang profesional, serta berdampak pada manfaat yang bisa dirasakan orang banyak. Bukan malah sebaliknya. (Spn)

Trade Mark Kadin, Masih Melekat
Sebelum menjabat menteri, Aburizal Bakrie atau Ical, adalah trade mark-nya Kadin. Sebutan itu bukan tidak beralasan. Pasalnya, selama sepuluh tahun (1994-2004) ia dipercaya memimpin induk organisasi industri dan perdagangan itu. Seiring dengan itu pula namanya kian dikenal sebagai salah seorang pengusaha nasional terkemuka.

Selama menduduki Ketua Umum Kadin, Ical telah berhasil menjadikan Kadin sebagai organisasi yang sangat penting dalam mempengaruhi kebijakan pemerintah. Lebih dari itu, Kadin pun telah menunjukan kontribusi dan partisifasi konkret dan langsung menyentuh masyakat ketika misalnya terkait berbagai kasus penyelundupan gula, kayu, beras yang saat itu marak terjadi. Kadin, “menggandeng” pemerintah guna mengatasi masalah tersebut.

Reputasi Ical sebagai bos besar Kadin dan pengusaha yang cukup sukses, kiranya menjadi pertimbangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk mengangkatnya sebagai Menko Perekonimian. Namun, saat terjadi perombakan kabinet, Ical kemudian ditempatkan menjadi menteri yang tidak kalah pentingnya: Menko Kesra (sampai sekarang).

Ketika pertama kali dipanggil SBY terkait rencana pengangkatannya sebagai menteri, Ical, telah mengungkapkan berbagai langkah ekonomi yang harus dilakukan pemerintah dengan cepat. Tujuannya, kata dia, agar dunia usaha sebagai penopang ekonomi bisa tumbuh dengan baik.

Pengangkatan Ical sebagai menteri waktu itu sempat menimbulkan pro dan kontra. Namun baginya, reaksi seperti itu adalah wajar dan demokratis. Penggiat olahraga ini sempat menegaskan, dirinya akan berjalan dan bertindak sesuai kapasitasnya sebagai seorang menteri.

Memang, kini Aburizal Bakrie atau Ical sudah tidak lagi menjadi Ketua Umum Kadin. Ia telah menjadi seorang menteri. Namun, rasa-rasanya, nama besarnya itu masih tidak terpisahkan dari sejarahnya di Kadin. Jadi, orang terkaya di Indonesia dan Asia Tenggara itu adalah Aburizal Bakrie, mantan Ketua Umum Kadin itu lho

Aburizal Bakrie

Biografi Abdurrahman Wahid


Nama:
Abdurrahman Wahid
Lahir:
Denanyar, Jombang, Jawa Timur, 4 Agustus 1940.
Meninggal:
Jakarta, 30 Desember 2009
Orang Tua:

Wahid Hasyim (ayah), Solechah (ibu).
Istri :
Sinta Nuriyah
Anak-anak :
Alisa Qotrunada Zannuba Arifah Anisa Hayatunufus Inayah Wulandari
Pendidikan :
• Pesantren Tambak Beras, Jombang (1959-1963)
• Departemen Studi Islam dan Arab Tingkat Tinggi, Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir (1964-1966)
• Fakultas Surat-surat Universitas Bagdad (1966-1970)
Karir
• Pengajar Pesantren Pengajar dan Dekan Universitas Hasyim Ashari Fakultas Ushuludin (sebuah cabang teologi menyangkut hukum dan filosofi)
• Ketua Balai Seni Jakarta (1983-1985)
• Penemu Pesantren Ciganjur (1984-sekarang)
• Ketua Umum Nahdatul Ulama (1984-1999)
• Ketua Forum Demokrasi (1990)
• Ketua Konferensi Agama dan Perdamaian Sedunia (1994)
• Anggota MPR (1999)
• Presiden Republik Indonesia (20 Oktober 1999-24 Juli 2001)
Penghargaan
• Penghargaan Magsaysay dari Pemerintah Filipina atas usahanya mengembangkan hubungan antar-agama di Indonesia (1993)
• Penghargaan Dakwah Islam dari pemerintah Mesir (1991)

Senin, 12 Juli 2010

Viva Espana, Juara Baru Piala Dunia!


Tak perlu menang banyak, cukup satu gol saja. Bahkan, tak perlu meraih hasil sempurna dalam perjalanannya (Spanyol kalah 0-1 dari Swiss di laga perdana grup H,Red). Toh, dengan segala catatan itu, Spanyol akhirnya sukses menjadi negara kedelapan peraih trofi Piala Dunia (PD), sekaligus mengawinkan gelar Euro 2008 dengan PD 2010, usai menundukkan Belanda 1-0 di final.

Adalah pemain tengah kreatif bernama Andres Iniesta yang menjadi pahlawan utama La Furia Roja - julukan Spanyol - di pertandingan yang harus dimainkan hingga dua babak tambahan waktu itu. Lewat sebuah tendangan kerasnya setelah lolos dari jebakan offside di menit ke-116, tepat di depan gawang Belanda yang dijaga Maarten Stekelenburg, pemain yang juga terpilih sebagai Man of The Match itu memupus mimpi Belanda.

Usai itu, sebenarnya masih tersisa sekitar 4 menit hingga peluit akhir dibunyikan, dalam babak kedua additional extra time laga yang berlangsung tegang dan keras itu. Namun itu tak cukup bagi Belanda untuk mengejar satu gol, demi mengupayakan setidaknya adu penalti. Tim Matador - julukan Spanyol lainnya - akhirnya dipastikan menjadi juara baru, sementara Oranje - julukan Belanda - harus puas hanya menjadi runner up untuk ketiga kalinya dalam sejarah PD (sebelumnya adalah pada PD 1974 dan 1978, Red).

Laga final yang dilangsungkan di Stadion Soccer City, Johannesburg, serta dipimpin wasit Howard Webb asal Inggris ini, memang berlangsung tegang serta cenderung keras. Disebut-sebut sebagai salah satu taktik Belanda untuk memutus rantai permainan bola "Tiki-Taka" (operan kaki ke kaki) Spanyol yang mengandalkan ball possession, tim asuhan Bert van Marwijk itu pun harus menuai konsekuensi dari permainan kerasnya.

Minggu, 04 Juli 2010

Belanda Juara? Kenapa Tidak

Keyakinan Nigel De Jong bahwa negaranya bisa menjuarai Piala Dunia membubung tinggi. Ia percaya inilah waktu yang tepat bagi tim "Oranje" untuk menorehkan tinta emas di panggung internasional.

Prestasi terbaik Belanda di Piala Dunia adalah ketika mereka menjadi runner uppada 1974 dan 1978. Setelah itu tak sekali pun "The Flying Dutchmen" mampu berbicara banyak di event empat tahunan tersebut. Mereka memang sempat menembus semifinal pada 1998, namun perjuangan Dennis Bergkamp dan kawan-kawan ketika itu dipatahkan Brasil.

De Jong yakin kesempatan untuk menjadi juara kali ini tak boleh disia-siakan. "Kenapa tidak? Keyakinan kami selalu ada. Kami telah sampai ke semifinal dan kita lihat saja apa yang akan terjadi," kata De Jong

"Sekarang kami harus menganalisa lawan kami berikutnya dan memastikan bahwa kami masih bisa melaju ke final. Seperti yang kubilang sebelum turnamen, Anda harus mengalahkan semuanya untuk mencapai final. Kami telah mengalahkan Brasil, dan sekarang kami harus melakukan hal yang sama pada lawan kami berikutnya," lanjut De Jong.

Di semifinal nanti, Belanda akan menghadapi Uruguay pada 6 Juli mendatang di Stadion Cape Town.

TIM PANSER MEMANG OKE

Penampilan skuad Joachim Low memang impresif dan patut mendapat acungan jempol. Usai membantai dua raksasa, dengan skor telak, pujian dari media Jerman berhamburan di headline hari ini, waktu setempat.

“1954, 1974, 1990…” tulis judul headline Tagesspiegel, merujuk pada tiga gelar juara Piala Dunia yang pernah diraih Jerman, dengan harapan 2010 ini gelar itu bisa bertambah.

“Terima kasih Pahlawan,” Bild am Sonntag, di halaman pertamanya, dengan gambar wajah murung pelatih Argentina Diego Maradona dan PM Jerman Angela Merkel tersenyum sumringah.

“Ya, kalian adalah pahlawan. Ya, kami tidak akan melupakan mu. Ya, kami sampai di semifinal,” tambah surat kabar itu.

“Sulit dipercaya, luar biasa. Tak ada kata-kata lagi. Sepakbola sedang tersenyum kepada Jerman. Kami mengalahkan Argentina 4-0, kami sampai di semifinal dan kami bermain sepakbola terindah di dunia.”

The Berliner Kurier mendedikasikan halaman bagi Joachim Low, menyanjungnya setinggi langit sebagai warga negara terhormat dengan secara hiperbola menyarankan pembacanya untuk memanggil anak laki-laki mereka dengan sebutan Jogi.

“Panggil anak mu Jogi,” merujuk panggilan Joachim Low. “Kemenangan termanis sepanjang waktu,” tambah Koran itu.

“Tidak ada seorang pun mendatangi kami dan berteriak ’Bangun, buka mata mu, ini hanya sebuah mimpi?.’

Sementara Bild, sepertinya tidak mampu menahan godaan untuk mengejek Maradona, yang sempat melancarkan perang urat saraf sebelum pertandingan di mulai.

“Cry for me Argentina,” tulis Koran itu dengan memajang foto Maradona menangis di pundak anak perempuannya, di bawah tatapan Low.

Tabloid Welt am Sonntag menulis. ”Ooh, sangat luar biasa!” dengan menulis ‘gooood’ seperti suara vuvuzela yang panjang.

“Jerman adalah Tango terindah,” tulis Koran itu. ”Dunia sepakbola ada di bawah kaki Jerman.”

Selain larut dalam euforia, media di Jerman juga memberikan perhatian terhadap laga selanjutnya versus Spanyol. Mereka begitu bersemangat untuk membalaskan dendam kekalahan di Piala Eropa 2008.

“Tim Spanyol tidak membuat kami takut,” tulis Bild penuh percaya diri, karena melihat Spanyol hanya mampu unggul 1-0 atas Paraguay di perempat final.

Spanyol Maju ke Semifinal

Mengalami paceklik gol hingga perempat final, bukan alasan bagi Fernando Torres untuk tidak berbunga-bunga atas kesuksesan Spanyol atas Paraguay 1-0.

“Ini merupakan momen yang membahagiakan bagi semua orang setelah melalui ketegangan dan stres. Tapi itu sepadan dengan hasilnya,” kata Fernando Torres, seperti dikutip Goal, Minggu (4/7/2010).

Torres juga memuji kiper Iker Casillas sebagai salah satu pemain hebat di kubu La Furia Roja, begitu juga dengan tandemnya di lini depan yang mencetak satu gol kemenangan David Villa.

“Ketika dia menyerang setiap bola seperti menghampirinya. Dia akan mendapatkan rebound dan mencetak gol,” katanya.

Bomber Liverpool ini juga terang-terangan kagum dengan penampilan Jerman saat menggilas Argentina 4-0.
“Mereka tim yang impresif karena mencetak empat gol ke gawang Argentina. Mereka layak menang sejauh ini, seperti kami. Kami harus bersiap mengantisipasi mereka,” kata Torres. Spanyol akan berhadapan dengan Jerman di semifinal, sementara Belanda akan berhadapan dengan Uruguay.

“Pertandingan nanti sangat berat. Mereka tim yang bagus, sangat terbuka dan unggul di semua lini. Kami belum menjalani laga seperti itu saat melawan tim yang melancarkan serangan pada kami,” ujar Torres yang berharap bisa mencetak gol di sisa laga yang akan dilalui Spanyol.

Kamis, 01 Juli 2010

Mueller Dendam Pada Hinaan Maradona

Thomas Mueller menyimpan misi pribadi saat menghadapi Argentina di babak perempatfinal Piala Dunia, Minggu (4/7/2010) dini hari WIB. Apa itu?

Mueller rupanya punya pengalaman tak mengenakkan dengan pelatih Albiceleste, Diego Maradona. Saat keduanya pertama kali bertemu di laga persahabatan di Munich, Maret silam.

Ketika itu, Maradona mengira Mueller adalah seorang ballboy (pemungut bola). Parahnya lagi, Maradona menolak menghadiri konferensi pers, jika Mueller masih ada di ruangan media. Mueller hanya pasrah dan akhirnya meninggalkan ruangan tersebut.

Kejadian itu tentu tak bisa dilupakan begitu saja. Kini, dia menjadi pemain vital atas sukses Der Panzer melaju hingga ke perempatfinal. Mueller membukukan tiga gol, dua diantaranya diciptakan saat mengghancurkan Inggris 4-1, Minggu (27/6/2010).

Saat keduanya dijadwalkan kembali bentrok di Cape Town, Mueller berambisi menuntaskan dendamnya kepada Mardona. Di hadapan pria yang dijuluki Gol Tangan Tuhan, pemain belia bertekad menunjukkan kemampuannya.

“Sekarang saya punya dua gelar dan main di Liga Champions bersama Bayern Munich, jadi beberapa hal sudah berubah,” tandas Mueller, dilansir Soccerway, Kamis (1/7/2010).

Bentrokan kedua tim adalah ulangan di Piala Dunia Jerman empat tahun lalu. Ketika itu, Der Panzer sukses memulangkan Albiceleste lewat drama adu penalti.

Di akhir pertandingan, kedua tim terlihat terlibat pertikaian kecil. Sayangnya, Mueller belum berpastisipasi dan hanya menyaksikan pertandingan bersama teman-temannya di Munich.

“Saya ingat kami menang setelah melewati perjuangan sulit dan tak melupakan kejadian itu,” tandas Mueller.

“Kami tak boleh terprovokasi. Tapi, saya tak keberatan bertengkar jika kami memenangi pertandingan,” canda pria yang baru 20 tahun.

Temui Belanda, Brasil tanpa Elano

Dokter tim nasional Brasil, Jose Luiz Runco, mengungkapkan, gelandang Elano, belum pulih dari cedera pergelangan kaki dan bakal absen saat duel versus Belanda, di babak perempat final, melawan Belanda, Jumat (2/7/2010).

Elano mengalami cedera saat duel melawan Pantai Gading, di babak penyisihan grup, 20 Juni lalu. Selain Elano, Felipe Melo dan Julio Baptista juga mengalami cedera dan belum tentu bermain melawan Belanda.

"Saya tak mengatakan ia tak akan bermain lagi di Piala Dunia ini, tetapi ia tak akan siap untuk laga hari Jumat. Ia mengalami memar Minggu (lalu). Saat itu, ia mengatakan punya masalah," ujar Runco.

"Tulangnya bengkak dan kami harus melepaskan tekanan di atasnya sehingga ia tak akan melakukan apa pun di sisa pekan ini. Kami berharap, ia bisa bermain pekan depan, namun kami tak bisa mengatakan ia bisa," tambahnya.

Hilangnya Elano merupakan kerugian besar bagi Brasil. Selama Piala Dunia ini, ia bermain dua kali dan selalu mencetak gol.

Ditunggu Jerman, Argentina Santai-santai

Kesebelasan Argentina mengutamakan kesiapan mental ketimbang teknik atau fisik pemain untuk menghadapi Jerman, di babak perempat final Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, Sabtu (3/7/2010). Itu terlihat dari sesi latihan yang digelar Rabu (30/6/2010), yang terlihat jauh dari kesan serius.

Dalam sesi latihan itu, sejumlah pemain yang melakukan kesalahan mendapat hukuman, yaitu berdiri berjajar di garis gawang untuk menjadi sasaran tembak rekan-rekan mereka yang berlatih lebih baik dan tidak dihukum.

Sambil berjajar, pemain yang mendapat hukuman menyebut rekan-rekan yang mengeksekusi bola sebagai pengkhianat, tetapi dengan bercanda dan gembira.

Bentuk permainan itu merupakan salah satu contoh dari usaha pelatih Diego Maradona menjaga suasana santai menghadapi laga krusial menghadapi Jerman. Maradona tampaknya sudah percaya dengan kualitas teknik dan fisik pasukannya sehingga lebih mementingkan itu.

Hal itu bisa dimaklumi, mengingat Argentina punya sejarah pertemuan buruk dengan Jerman, yaitu di Piala Dunia 2006 Jerman. Saat itu, Argentina bertemu Jerman di babak perempat final. Mereka kalah dalam adu penalti.

Sebagai orang yang pernah menjadi pesepak bola, Maradona mengerti betul bahwa dalam Piala Dunia, tim sebesar Argentina mendapat tekanan besar, terutama dari para pendukung dan dalam hal ini persiapan mental menjadi lebih penting ketimbang fisik atau teknik.