Perbedaan antara yang MUNGKIN dan TIDAK MUNGKIN, terletak pada TEKAD KITA.

Sabtu, 16 Juli 2011

KEUTAMAAN DAN AMALIAH MALAM NISFU SYA’BAN


Berdasarkan Kalender Taqwim yang diterbitkan oleh Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama RI tahun 2011/1432 Masehi, maka Nisfu Sya’ban (15 Sya’ban) jatuh pada tanggal ke 16 ke 17 Juni 2011 (Sabtu malam Minggu).

Malam Nisfu Sya’ban merupakan malam yang sangat istimewa, karena pada Purnama Sya’ban Allah SWT membuka pintu langit selebar-lebarnya guna mencurahkan karunia, melimpahkan anugerah yang tak terkira, mencurahkan keberkahan, mengangkat seluruh amalan hamba-Nya, mengabulkan seluruh hajat dan do’a yang dipinta, serta membuka 300 ribu pintu rahmat.

Adalah kebahagiaan yang tak ternilai jika kita sebagai insan yang dhaif, diberikan taufik dan hidayah dari Allah untuk melaksanakan amaliyah dan ibadah pada malam itu.
Menurut Ust.K.H.Ahmad Taufiq Hasnuri Amaliyah yang lazim kita lakukan sebagaimana yang dilakukan oleh para Ulama-Ulama terdahulu:
1. Sholat fardhu Maghrib Berjamaa’ah.
2. Sholat Sunnah ba’diyah Maghrib.
3. Membaca surah Yasin tiga kali, dengan niat Pertama (mohon panjang umur untuk taat beribadah), niat kedua (mohon diluaskan rizqi yang halal agar dapat beramal sholeh), niat ketiga (meninggal dalam keadaan husnul khotimah).
4. Sholat Sunnah Qobliyah Isya’.
5. Sholat fardhu Isya’ berjama’ah.
6. Sholat sunnah ba’diyah Isya.’
7. Sholat Sunnat Hajat
8. Sholat sunnah Tasbih.
9. Perbanyak membaca Sholawat.
10. Perbanyak Istighfar.
11. Perbanyak sholat sunnah malam (tahajjud)
Jika mungkin, baca tasbih Nabi Yunus : "LA ILAHA ILLA ANTA SUBHANAKA INNI KUNTU MINAZZOLIMIIN” sebanyak 2.375 kali. Insya Allah akan melapangkan hati kita untuk terus istiqomah dalam beribadah menjelang Ramadhan Al Mubarakah. Semoga Allah senantiasa menerbarkan rahmat-Nya, dan mengijabah doa-doa hamba-Nya yang benar-benar tulus menadah pinta. Amin ya mujibasya iliina.

Senin, 20 Juni 2011

Kasih Sayang Ibu


"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia"
[Al Israa' , ayat 23 ]

"Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil."
[Al Israa' , ayat 24 ]


Saat kau berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu.
Sebagai balasannya, kau menangis sepanjang malam.

Saat kau berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan.
Sebagai balasannya, kau kabur saat dia memanggilmu.

Saat kau berumur 3 tahun, dia memasakkan semua makananmu dengan kasih sayang.
Sebagai balasannya, kau buang piring berisi makanan ke lantai.

Saat kau berumur 4 tahun, dia memberimu pensil berwarna.
Sebagai balasannya, kau coret-coret dinding rumah dan meja makan.

Saat kau berumur 5 tahun, dia membelikanmu pakaian-pakaian yang mahal dan indah.
Sebagai balasannya, kau memakainya untuk bermain di kubangan lumpur dekat rumah.

Saat kau berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah.
Sebagai balasannya, kau berteriak."NGGAK MAU!!"

Saat kau berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola.
Sebagai balasannya, kau lemparkan bola ke jendela tetangga.

Saat kau berumur 8 tahun, dia memberimu es krim.
Sebagai balasannya, kau tumpahkan hingga mengotori seluruh bajumu.

Saat kau berumur 9 tahun, dia membayar mahal untuk kursus bahasamu.
Sebagai balasannya, kau sering bolos dan sama sekali tidak pernah berlatih.

Saat kau berumur 10 tahun, dia mengantarmu ke mana saja, dari kolam renang hingga pesta ulang tahun.
Sebagai balasannya, kau melompat keluar mobil tanpa memberi salam.

Saat kau berumur 11 tahun, dia mengantar kau dan teman-temanmu ke bioskop.
Sebagai balasannya, kau minta dia duduk di baris lain.

Saat kau berumur 12 tahun, dia melarangmu untuk melihat acara TV khusus orang dewasa.
Sebagai balasannya, kau tunggu sampai dia di keluar rumah.

Saat kau berumur 13 tahun, dia menyarankanmu untuk memotong rambut, karena sudah waktunya.
Sebagai balasannya, kau katakan dia tidak tahu mode.

Saat kau berumur 14 tahun, dia membayar biaya untuk kempingmu selama sebulan liburan.
Sebagai balasannya, kau tak pernah meneleponnya.

Saat kau berumur 15 tahun, dia pulang kerja ingin memelukmu.
Sebagai balasannya, kau kunci pintu kamarmu.

Saat kau berumur 16 tahun, dia ajari kau mengemudi mobilnya.
Sebagai balasannya, kau pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa peduli kepentingannya.

Saat kau berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telepon yang penting.
Sebagai balasannya, kau pakai telepon nonstop semalaman.

Saat kau berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kau lulus SMA.
Sebagai balasannya, kau berpesta dengan temanmu hingga pagi.

Saat kau berumur 19 tahun, dia membayar biaya kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama.
Sebagai balasannya, kau minta diturunkan jauh dari pintu gerbang agar kau tidak malu di depan teman-temanmu.

Saat kau berumur 20 tahun, dia bertanya, "Dari mana saja seharian ini?"
Sebagai balasannya, kau jawab,"Ah Ibu cerewet amat sih, ingin tahu urusan orang!"

Saat kau berumur 21 tahun, dia menyarankan satu pekerjaan yang bagus untuk karirmu di masa depan.
Sebagai balasannya, kau katakan,"Aku tidak ingin seperti Ibu."

Saat kau berumur 22 tahun, dia memelukmu dengan haru saat kau lulus perguruan tinggi.
Sebagai balasannya, kau tanya dia kapan kau bisa ke Bali.

Saat kau berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah barumu.
Sebagai balasannya, kau ceritakan pada temanmu betapa jeleknya furniture itu.

Saat kau berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencananya di masa depan.
Sebagai balasannya, kau mengeluh,"Aduuh, bagaimana Ibu ini, kok bertanya seperti itu?"

Saat kau berumur 25 tahun, dia mambantumu membiayai penikahanmu.
Sebagai balasannya, kau pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km.

Saat kau berumur 30 tahun, dia memberikan beberapa nasehat bagaimana merawat bayimu. Sebagai balasannya, kau katakan padanya,"Bu, sekarang jamannya sudah berbeda!"

Saat kau berumur 40 tahun, dia menelepon untuk memberitahukan pesta ulang tahun salah seorang kerabat.
Sebagai balasannya, kau jawab,"Bu, saya sibuk sekali, nggak ada waktu."

Saat kau berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu.
Sebagai balasannya, kau baca tentang pengaruh negatif orang tua yang menumpang tinggal di rumah anak-anaknya.

Dan hingga suatu hari, dia meninggal dengan tenang. Dan tiba-tiba kau teringat semua yang belum pernah kau lakukan, karena mereka datang menghantam HATI mu bagaikan palu godam.

Sabtu, 18 Juni 2011

SISI LAIN MENGHADAPI UJIAN UNTUK RAIH PRESTASI


Ketika berbincang ringan dengan teman saya, Sani Bin Husain di sudut Kampus Manajemen Pendidikan Jl. Kelua, Universitas Mulawarman, Samarinda, ada satu tips menarik bagi peserta didik kita dalam menghadapi Ujian Nasional. Bukti nyata dari hasil pengembangan belajar yang Beliau terapkan, adalah nilai maksimal (100) yang diperoleh beberapa siswa SMP IT Cordova dalam UN 2011 tadi. Tak heran Beliau mendapat reward dari Yayasan untuk melakukan studi banding di beberapa daerah luar Provinsi Kalimantan Timur.

Berangkat dari pembicaraan ringan tersebut, memberikan inspirasi bagi saya untuk sekadar sumbang pemikiran mengenai tips meraih prestasi dalam menghadapi Ujian Nasional (UN), yang selama ini masih menjadi momok bagi para calon peserta UN.

1.Tingkatkan Motivasi Belajar.
Peserta didik yang tanpa motivasi berarti mati suri. Sukses tidaknya peserta didik dalam menghadapi UN sangat ditentukan oleh tinggi-rendahnya motivasi siswa dalam mempersiapkan diri menghadapi UN. Peserta didik akan memiliki energi belajar yang luar biasa manakala memiliki motivasi yang kuat dan hebat.

2.Hadapilah UN dengan Tenang dan Proporsional.
Hadapilah ujian ini dengan sikap yang tenang dan proporsional bahwa ujian sebagai sesuatu yang harus dihadapi, dilalui. Sikap tenang akan memungkinkan kita menyusun rencana dan menentukan strategi jitu untuk menjalaninya dengan senang.

3.Perbanyaklah Mengerjakan Latihan Soal.

Ala bisa karena biasa” Peserta didik harus kita tingkatkan porsi berlatih memecahkan latihan-latihan soal ujian dengan cepat, cermat, dan tepat. Dengan sering berlatih maka kita terbiasa dan terlatih, sehingga tidak cemas atau grogi dalam menghadapi soal Ujian Nasional (UN). Kapan waktunya? Awal tahun ajaran manakala peserta didik duduk di kelas terakhir pada jenjang pendidikan, atau satu tahun sebelum UN dilaksanakan.

4.Mohon Doa Restu dari Orang Tua.
Satu hal yang banyak terlupakan oleh peserta didik kita adalah doa dari Sang Ibunda yang mempunyai kekuatan dan energi sangat dahsyat untuk sebuah prestasi. Yakinlah bahwa jika kita lulus maka orang tua kita akan senang dan bangga. Jadikanlah perjuangan menghadapi UN sebagai ajang untuk mempersembahkan yang terbaik kepada kedua orang tua kita tercinta. Sujudlah ke pangkuan mereka di setiap kesempatan sembari memohon doa restu pada mereka agar kita diberi kemudahan demi kemudahan dalam setiap ajang perjuangan kita. Senyum bahagia yang mengembang dari sudut bibir orang tua, merupakan harta yang sungguh sangat bermakna dan mulia.

Semoga bermanfaat!

Untaian Kata Siswa Kelas VI SDN 015


Bapak, Ibu, hadirin yang kami muliakan!
Perjalanan sang waktu yang terus berpacu, maju, dan melaju. Melangkahi detik, menjamah menit, menggapai minggu, dan merambah windu. Tak ada kekuatan manapun yang kuasa untuk menahan sang waktu. 72 minggu lamanya, tak terasa telah berlalu.

Ketika Sang Mentari, baru saja membiaskan sinar seraya menampakkan senyumnya di awal pagi. Ketika daun-daun di pepohonan masih bergelayut dengan embun putih.
Ketika kelopak bunga mulai mekar 'tuk menebarkan aroma yang harum semerbak.
Kami sebagai anak desa, sudah siap berpakaian seragam sekolah dasar untuk pergi menuntut ilmu. Kami perlu pengetahuan, kami haus pendidikan. Kami dambakan bimbingan. Bimbingan tulus dari Guru-guru kami tercinta.

Kenangan-kenangan manis itu dengan seksama kami jalani, semenjak kami masih belum tahu aksara, belum mengerti merangkai kata demi kata, belum bisa matematika, belum tahu apa-apa…….. hingga bisa seperti sekarang ini, menjadi siswa yang telah lulus di jenjang pendidikan di sekolah dasar.


Dalam kesempatan yang mulia ini, dari ujung rambut yang paling atas, dan dari ujung telapak kaki yang paling bawah, kami menghaturkan ucapan terima kasih yang tak terhingga, dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Ibu dan Bapak Guru, yang telah bersusah payah mendidik kami, yang telah menyumbangkan fikiran dan ide-ide cemerlang untuk menjadikan kami sebagai manusia berharga dan berakhlak mulia. “ Semoga jasa-Mu yang tiada tara, mendapat balasan yang jauh lebih sempurna dari Yang Maha Bijaksana!” Amin Ya Robbal ‘alamin.

Kemudian atas tingkah polah kami yang sempat membuat hati-Mu benci, emosi,bahkan marah,kami memohon dengan segala kerendahan hati untuk dibukakan pintu maaf dan samudera ampun yang seluas-luasnya.
Sekali lagi;
“Maafkan kami, Pak!”
“Maafkan kami, Bu!”

Kepada adik-adik kami tercinta, yang sesaat lagi akan kami tinggalkan, kami titipkan pesan mulia. Jadilah tunas-tunas bangsa yang berakhlak mulia, yang berguna untuk agama, masyarakat, Nusa dan Bangsa Indonesia tercinta.
Selamat tinggal Adek-Adekku tercinta!
Selamat tinggal Bapak/Ibu Guru Kami tercinta!
Selamat tinggal kepada seluruh Keluarga Besar SDN 015!
Semoga tetap jaya dan berguna pendidikan masa depan anak-anak bangsa.

Sabtu, 04 Juni 2011

Balada Seorang Sahabat

Kemarin...
Kudapatkan dia masih menyunggingkan sekuntum senyum
senyum manis dan indah
senyum yang mampu merambah dan menusuk ke belahan sukma
Ingin aku kembali meraih senyum itu
Ingin kuabadikan dalam lukisan sederhana
Tapi...tapi ternyata senyum itu adalah senyum persembahan terakhir

Hari ini dia telah terbaring membisu, tak bergerak, tak bernafas
yang dikelilingi para pelayat 'tuk berbelasungkawa
mereka semua menyuarakan doa-doa suci dan mulia
suasana menjadi haru biru,
suasana menjadi getir,
suasana menjadi sedih, ditimpali raungan tangis-tangis duka yang berkepanjangan..

Aku terpukau tak percaya, memandang tubuh sahabatku yang terbujur kaku.
Pandanganku menjadi kabur oleh butiran bening dari kelopak mata yang tak kuasa kutahan...

Tangisku semakin menjadi ketika bapak sahabatku memelukku erat...
Lama kami tenggelam dalam lautan haru dan kesedihan....

Selamat berpisah kawan...
Semoga dosa-dosamu diampuni Sang maha Pengampun..
dan arwahmu ditempatkan di Surga-Nya Sang Maha Bijaksana...

Karya: Sastra Fathamorgana

Untukmu Saudaraku, Para Guru


Detak sang waktu, yg berpacu maju, terus melaju.
Melangkahi detik, menjamah menit, meniti hari, memburu minggu, menggapai windu...
Rentang masa 23 hari pun telah berlalu ...memupuskan masa pelatihan, mengakhiri pertemuan, mempurnakan canda cengkrama...menggoreskan kesan dan mengukir secawan kenangan.
Aku ingin bertanya kepadamu wahai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa?
Sudahkah kau berkas ilmu yg kau dapat?
Sudahkah ototmu kuat seperti baja?
Adakah nyalimu berani seperti pahlawan bangsa?
Kalau kau katakan darahmu darah perkasa, bajumu baju kencana,
Siapkah kau menjamah belukar, menyibak semak, dan menepis halang rintang yg menunggu di hadapanmu?
Sudah siapkah mentalmu menghadapi puluhan anak lugu yg miskin ilmu?
Percuma engkau mengenyam ilmu, kau telusuri setiap jengkal pendidikan, tanpa kau tuangkan kepada anak manusia yg memerlukan.
Saudaraku.. Mari kita kayuh dayung, menarik sampan, menuju secercah harapan... Bergelut dgn gelombang perjuangan... di sana.... Di tempat kita akan memulai hidup baru yg bersahaja. Semoga....!

Karya: BY

Senin, 16 Mei 2011

Bunga-Bunga Kehidupan



Salah satu keindahan yang Allah ciptakan untuk dapat dinikmati manusia adalah bertebarannya bunga-bunga cantik nan menyejukkan dengan aroma dan warna-warni yang tak membosankan. Apabila musim semi tiba, perlahan kelopak-kelopak bunga merekah seraya menyemai kecerahan hari. Kuning yang menghangatkan, kesejukkan yang ditawarkan dari warna putih, merah yang menyala-nyala membangkitkan gairah hidup, semua warna, semua aromanya mewarnai hidup menambah semerbak alam tempat berpijak.

Tidak hanya bunga-bunga yang demikian yang memang diperuntukkan untuk manusia (juga kumbang sang penikmat bunga tentunya), namun ada banyak bunga yang juga hadir menyemangati hidup, mengiringi langkah ini dan menjadikan hari-hari yang kita lewati begitu indah dan menyenangkan. Dari sekian melati yang bertebaran di bumi ini, ada satu yang terindah yang telah kita petik untuk ditanam di taman hati. Dipupuk dengan segenap cinta tanpa akhir, disirami oleh kasih sayang yang takkan habis dan dipelihara dengan segala bentuk pengorbanan yang tak kenal lelah, maka ia pun senantiasa menjadi bunga yang menyenangkan hanya dengan memandangnya, membasuh peluh, menghapus lelah ketika disentuh dan menyegarkan seluruh rongga dada ketika mengecupnya sehingga tercipta kedamaian dan ketenangan. Ya, istri atau suami yang sekarang menjadi pasangan jiwa kita adalah bunga kehidupan.

Dari melati yang telah dipetik itu, mungkin kan datang Lily, Tulips, Mawar atau bunga-bunga lain yang semakin meramaikan taman hati ini dengan aroma khas dan warna yang membuat hidup terasa lebih indah. Keceriaan yang dihadirkan anak-anak selaku bunga-bunga kecil mampu menghiasharumi hati. Mereka, bunga-bunga kecil yang dengan keindahannya membuat kita selalu tersenyum, menjadi pelepas dahaga kedamaian dan pengobat rindu akan kehangatan. Dengan curahan kasih sayang yang tiada henti, sentuhan pendidikan yang tidak memenjarakan kebebasan berpikir dan memasung kreativitasnya, semoga tetap menjadikan mereka bunga-bunga yang dapat dibanggakan, bukan malah menjadi bunga-bunga liar yang berserakan di trotoar dan pinggir jalan. Dengan menghiasi hati mereka akan keagungan nama penciptanya, dan kemuliaan nama Rasulnya, akan menjadikan mereka bunga-bunga yang tak pernah kusut, layu atau bahkan hancur oleh terjangan angin, panas, hujan ataupun buasnya unggas.
Ketika beranjak keluar melewati pagar, kita akan menemukan bunga-bunga lain yang tak kalah indahnya, mereka tersenyum dan menyapa dengan hangatnya. Seperti kita yang juga menjadi bunga kehidupan bagi mereka, bunga-bunga diluar pagar itupun hadir memberikan makna kebersamaan dan saling mencintai, memberi juga mengasihi sebagai saudara karena Allah. Jagalah kedekatan, binalah kebersamaan dengan bunga-bunga itu, karena mereka jugalah yang mungkin akan membantu, menolong dan meringankan beban berat ataupun terpaan badai kehidupan.

Sebanyak apapun bunga yang kita miliki, jangan juga melupakan bunga-bunga yang telah melahirkan dan membesarkan kita menjadi bunga saat ini. Mungkin bunga-bunga itu sudah mulai layu, atau tangkainya sudah terkulai lemah. Jangan biarkan mereka semakin layu, sirami dengan air cinta meski yang kita miliki tak sebanding dengan air cinta yang pernah mereka curahkan. Jadilah kaki penyangga tangkainya agar kita tetap bisa melihatnya berdiri, segar dan melangkah berdampingan hingga Sang pencipta segala bunga menentukan kehendaknya.
Namun ada satu bunga, yang bersemayam paling dalam di lubuk hati ini, yang tak boleh kita biarkan tak tersirami oleh air yang tercipta dari rangkaian indah nama-nama Sang Pencipta segala bunga, dari berdiri, duduk dan sujud yang kita tegakkan, dari senandung-senandung yang menyuarakan ayat-ayat-Nya dan dari rasa berserahdiri akan segala kehendak dan ketentuan-Nya. Ialah bunga kehidupan utama yang tanpanya takkan berarti, takkan terasa indah, takkan menyejukkan aroma bunga lainnya, seindah dan seharum apapun bunga-bunga yang lain itu. Hingga jika bunga utama itu kuat, ia pun akan menguatkan diri ini sehingga teramat tegar menepis duri-duri kemaksiatan yang menyakitkan, atau unggas-unggas kejahatan agar menjauh dari taman hati ini. Dengan keindahan dan kedamaian yang kita tawarkan selaku bunga, kita dapat memperbanyak bunga-bunga baru untuk hadir dan bersama-sama saling menjadi bunga kehidupan di taman hati masing-masing. Wallahu ‘a’lam bishshowaab.

Minggu, 24 April 2011

Keistimewaan Sabar

PADA akhir ayat 155 surrah Al-Baqarah, Allah SWT memerintahkan kaum muslimin/muslimah untuk menyampaikan kabar gembira tentang keistimewaan yang akan diraih orang-orang yang sabar. Orang-orang yang sabar adalah hamba-hamba Allah yang sanggup menahan diri dari berbagai penderitaan yang turun kepada mereka sebagai ujian dari Allah SWT. Mereka juga meyakini bahwa segala kenikmatan yang dimiliki (sebelum datangnya musibah) ialah dari Allah SWT dan akan kembali kepada-Nya. Orang-orang yang sabar adalah para muwahhid (orang-orang yang meng-Esa-kan Allah) yang meyakini bahwa diri mereka akan dibangkitkan. Mereka juga ridha atas segala ketetapan Allah atas diri mereka, mengharapkan pahala dari musibah yang datang serta takut terhadap siksa.

Apabila musibah datang, mereka akan berkata bahwa diri mereka dan seluruh kehidupan yang mereka jalani adalah kepunyaan Allah SWT, Pencipta dan Pelindung mereka. Mereka itulah hamba-hamba Allah yang benar-benar sabar dan akan mendapatkan ampunan, rahmat serta kasih sayang dari Tuhannya. Mereka juga akan mendapatkan petunjuk dari Allah SWT, dan mereka senantiasa istiqamah dalam menjalankan petunjuk itu. Di dalam Al-Qur’an terdapat 72 ayat yang berisi pujian bagi orang-orang yang sabar, firman Allah SWT : “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar : 10)

Ayat diatas menyiratkan penegasan Allah, bahwa kesabaran akan mendatangkan ganjaran pahala yang tak terbatas sesuai kehendak-Nya. Sabar merupakan keistimewaan yang hanya dimiliki makhluk yang bernama manusia, sabar tidak di miliki malaikat atau pun hewan. Para malaikat tidak mungkin tergoda oleh syahwat, karena malaikat telah ditakdirkan Allah SWT untuk hidup dalam ketaatan dan pengabdian kepada Allah SWT, serta melaksanakan semua tugas yang diberikan Allah SWT kepadanya.

Ketika di lahirkan, manusia amat tergantung kepada orang lain. Selanjutnya, ia pun tumbuh dan berkembang diiringi dengan berbagai kebutuhan hidup. Salah satu tugas manusia dalam perkembangannya mencapai kedewasaannya adalah belajar memenuhi berbagai kebutuhan tanpa membiarkan dirinya dikuasai hawa nafsu. Artinya, manusia senantiasa di hadapkan pada pilihan antara kecenderungan akal akan hal-hal yang bersifat langgeng dan pengaruh hawa nafsu akan hal-hal bersifat fana. Kemampuan akal yang baik serta menjauhi hawa nafsu inilah yang dinamakan sabar.

Sabtu, 23 April 2011

Pembersihan hati


Mengibaratkan sebuah benda atau perhiasan yang telah kita beli dengan harga mahal di sebuah pertokoan Elit. Dan kita menjadikan benda tersebut menjadi pajangan di rumah kita dan menjadikannya sebagai sebuah benda kesayangan yagn selalu di rawat , di cuci setiap hari dan membuatnya lebih bercahaya serta tidak setitik debu pun di ijinkan untuk menempel.Begitu pula dengan Hati. Hati kita adalah sebuah perhiasan yang amat berharga dan teramat mahal yang tidak dapat terukur oleh materi semata. Hati membutuhkan sebuah perawatan agar selau bersih dan bercahaya. Karena Hati adalah sebuah perhiasan dari diri kita yang paling suci dan harus di jaga betul.


Seperti yang di jelaskan oleh Ibnul Qayyim Al-Jauziyah : “Barang siapa yang menginginkan hati yang bersih, hendaklah ia lebih mendahulukan Tuhannya ketimbang syahwatnya. Karena hati yang 'terpaut ' oleh syahwat tertutup dari Allah sesuai dengan kadar 'Keterpautannya' dengan syahwat itu. Hati adalah ' wadah' Allah di atas bumi-Nya. Maka hati yang paling di cintainya adalah yang lebih 'tinggi' ( kadar kesuciannya) lebih keras ( kuat ) dan lebih bersih. Jika hati itu di beri makan dengan ' dzikir' , di siram dengan tafakkur dan di bersihkan dari cela , ia akan ( mampu ) melihat berbagai keajaiban dan akan di ilhami oleh hikmah “


Tiga Kunci dalam membersihkan hati , adalah :

1.Dzikir

Satu hal yang sangat penting bagi umat manusia untuk selalu Berdzikir. Yaitu mengingat selalu keutamaan Allah S.W.T yang maha mengetahui dan Maha bijaksana.

Fungsi berzikir kita di sini hanyalah memberikan aktifitas pelayanan agar karunia dari sang Ilahi dapat terjolok oleh kita, berdasarkan firman allah dalam Al-Qur'an :
Berdzikirlah engkau akan aku, niscaya aku berdzikir akan kamu ( QS.2 Al-Baqarah 152 )

Dzikir Dari Allah s.Q.T inilah sebagai karunia-nYa yang kita harapkan untuk menentukan Nilai dari Dzikir sehingga berkualitas dzikir yagn positif yang dengan itu Faktor ke-Tuhanan berlaku sesuai dengan hukum-Nya dan keinginan-Nya.

Hal yang perlu kita pelihara adalah dengan berdzikir dan beribadah dengan ikhlas. Tidak ada selalu yang kita harapkan kecuali Keridhaan dari Allah S.W.T sendiri.

Inilah Objek daripada Berdzikir yaitu segala sesuatu adalah Kehendak-Nya yang datang daripada-Nya. Sedangkan pelaksanaan Dzikrullah sendiri terdapat syarat serta rukun yang wajib hukumnya sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur'an :

“Dan berdzikirlah dalam hatimu degnan merendah diri dan takut dan tidak bersuara pada waktu pagi dan petang ... “ ( QS 7 Al-A'raf 205 )

Dzikrullah yang di laksanakan degnan syarat darn rukkunnya akan berfungsi sebagai penjolok karunia . Pertolongan Tuhan sebagai pembersihan hati. Bahkan syaikh Abdul Qadir Al-Jaelany mengatakan bahwa perbakan hati hanya dapat terjadi karena taqwa

Menurut Syaikh Junayd Al-Baghdadi :
“ Mensucikan hati dari penyesuaian dengan makhluk, Memisahkan hati dari akhlak alami, menekan sifat-sifat insani, Menjauhkan diri dari pengaruh nafsu, Masuk pada sifat-sifat rohani. Berpedoman pada ilmu-ilmu hakikat. Menggunakan yang terbaik untuk kekekalan. Memberi petunjuk ( nasehat ) pada semua umat. Percaya sepenuhnya kepada Tuhan dan mengikuti seluruh syari'at yang di ajarkan Rasullullah S.A.W.


Dalam pernyataan tersebut tampak jelas bahwa ketakwaan adalah sebuah karunia dari Allah S.W.T yang menjadi syarat agar di peroleh pembersihan Hati. Dalah Hal tersebut Rasullullah S.A.W memohon dalam do'anya : Ya Allah sesungguhnya aku mohon kepada-Mu bimbingan, taqwa, perlindungan dari perbuatan haram dan kecukupan”.


2.Tafakkur

Arti kata dari Tafakkur adalah sebuah renungan atau Merenung. Artinya di sini.kita di wajibkan merenung dan berfikir. Memahami diri sendiri . Nabi Muhammad pernah berkata “ Pahamilah dirimu sendiri, hanya dengan berfikirlah kita dapat memahami diri kita sendiri “ dan Rassullulah pun Berucap “ Barangsiapa mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya “.

Tafakkur merupakan kunci untuk membuka segala keutamaan, pengetahuan dan membuka hati kita untuk mencari jati diri sesungguhnya dan akan membuat kita selalu mengingat kepada sang Pencipta.

Ada Sebuah Riwayat dari Rasullulah sebelum beliau menjadi Rasul, beliau adalah ahli tafakkur, Rasul sering ber-tahannuts di Gua Hira. Dan Aisyah ra bercerita . “ Beliau suka menyendiri kemudian bertahannuts di dalam gua hira beberapa malam lamanya”. ( HR Bukhari Muslim ).

Kemudian beliau menyuruh umatnya agar ber-tafakkur, memikirkan ciptaan Allah .
“Tafakkuaru fi kalqillah .. “ ( Bertafakkurlah tentang ciptaan Allah ). di dapt dari Dailamiy di dalam kitab Al-Firdaus )

Tafakkur adalah sebuah perbuatan yang di tujukan untuk mengantarkan kesempurnaan Iman manusia kepada Allah. Sedangkan Untuk mencapai tafakkur yang sempurnya, Yaitu dengan cara selalu berfikir dan mengingat Nama Allah dengan selalu berzikir.

Islam mengangkat derajat orang yang berilmu atas orang yang beribadah. Dan untuk itulah Tafakkur ini di tujukan. Karena Tafakkur adalah jalan ayng menghasilkan Ilmu Pengetahuan.

3.Membersihkan Hati dari Cela

Seperti yang di katakan di atas, hati ibarat sebuah perhiasan yang amat sangat mahal,yang perlu perawatan ektra agar kesucian serta kebersihannya selalu terjaga. Hati harus selalu terjaga kebersihannya dengan selalu bertafakkur dalam Dzikir agar dapat mengalahkan hawa nafsu.Hal yang merupakan cela yang dapat mengotori hati adalah segala sesuatu yang berada di dunia termasuk harta benda , kesombongan, congkak, kikir.

Oleh karena itu Rasul selau mengingatkan kepada kaumnya agar ahti selalau di arahkan untuk mengingat mati “ Aktsiru min dikr hadzim al=ladzat “ yang artinya perbanyaklah meningat pemutus segala kenikmatan.

Dengan mengingat akan kematian, manusia akan selalu terjaga.Lahirnya kesadaran tersebut dapa t menghilangkan 'cela ' yang ada di hati.

Ketiga hal tersebut. Tidak dapat di pisahkan sebagai kunci untuk membersihkan hati dan menjadikannya lebih bercahaya. Selalu mengingat Allah S.W.T dengan caranya , yaitu Berzikir dalam tafakkur untuk membersihkan hati dari cela.

( Sumber Buletin Dakwah Khazanah,Pola umum Yayasan KH. Amir KY Pondok Pesantren Hasan Ma'shum Nagsabandiyah Qalidiyah, Serta sumber terpercaya Lainnya).

Rabu, 26 Januari 2011

10 Cara Mengatasi Amarah


Di bawah ini, saya tuliskan beberapa TIPS agar kita bisa mengendalikan dan menahan MARAH:
1. BERWUDHU & SHOLAT
Berwudhu akan mengurangi panasnya “bara” amarah di dalam hati. Dan, sholat akan membuat pernafasan Anda menjadi lebih pelan dan lebih rileks. Ini sebuah cara ampuh untuk menurunkan tekanan psikologis maupun stress.
2. LEBIH RELIGIUS
Jika selama ini Anda kurang aktif di pengajian ataupun kegiatan keagamaan lainnya, kenapa tidak segera memulainya lagi? Berada di Komunitas Spiritual, akan membantu diri kita mencapai prospek filosofi yang positif. Dan, ini pada akhirnya akan mengekang segala kesinisan, amarah, dan juga agresi.
3. SERINGLAH TERTAWA
Amarah dan humor memang tidak sama dan tak mungkin dalam satu waktu. Sehingga jika Anda mau tertawa, dan tak ada salahnya Anda menertawakan diri sendiri pada saat suasana mulai tidak mengenakkan hati…maka amarah yang siap keluar bakal mereda, jika Anda bisa menganggap tragedi itu hanyalah sebuah “banyolan” belaka.
4. MENDENGARKAN
• Cobalah untuk menutup mulut, diam…mendengarkan. Sudah banyak bukti, bahwa diam sanggup meredam amarah, saat bersitegang dengan lawan bicara. Setelah itu, saat Anda berbicara, maka nada bicara Anda akan terdengar lebih bijak. Ini bisa membuat orang lain belajar kepada Anda.
5. TINGKATKAN EMPATI
Lihatlah situasinya menurut sudut pandang orang lain. Ini akan membuat Anda menemukan kecakapan baru, bahwa Anda bisa merasakan apa yang mereka rasakan. Maka, orang lain akan lebih menghargai Anda.
6. MEMAAFKAN
Betapa pun Anda pernah luka di “hati” yang dalam membekas, cobalah untuk memaafkan…meskipun menurut Anda hal itu tidak mungkin untuk dimaafkan. Cobalah melepaskan amarah dengan memaafkannya. Percayalah, Anda akan merasakan “pelepasan beban” yang membuat hidup jauh lebih ringan untuk dijalani.
7. TOLERANSI
Belajar menerima orang lain seperti apa adanya, bukan ingin menjadikan mereka sesuai kehendak Anda. Dengan sikap toleran ini, maka pada saat Anda berbicara, itu akan lebih didengarkan oleh orang lain.
8. MILIKI SAHABAT KARIB
Seorang sahabat karib, bisa dipercaya, dan dapat memberikan dukungan buat Anda, pada saat diperlukan. Sahabat juga tempat untuk berbagi. Dengan berbagi, gemuruh amarah akan menemukan pelepasannya, sehingga bisa diredakan.
9. BAHASA POSITIF & LUGAS
Meskipun marah karena merasakan ketidak adilan pada diri Anda, tetaplah fokus dan selektif. Gunakan bahasa positif namun lugas, simple, dengan nada suara yang rendah. Ini bisa membuat rasa marah mereda, dan bicara Anda pun akan lebih diperhatikan, dibandingkan jika Anda mengungkapkannya dengan nada tinggi dan keras, apalagi jika sampai memaki dan menghujat…yang mana bisa saja “seluruh isi kebun binatang” keluar dari mulut Anda.
10. MEMELIHARA BINATANG
Nah, daripada “seluruh isi kebun binatang” keluar dari mulut Anda, saat marah…mendingan Anda memelihara hewan kesayangan. Ini tidak menuntut banyak, kecuali makanan dan perhatian. Memelihara hewan kesayangan adalah tindakan bagus dan baik, sebagai awal Anda untuk belajar memperhatikan lingkungan sekitar Anda. Penelitian psikologis, menunjukkan bahwa secara fisik dan emosi, pemilik hewan kesayangan lebih baik, dibandingkan yang tidak memilikinya.

Senin, 17 Januari 2011

Khatamul Qur'an Ke-4 TKA Al Falah Muara Kaman Ilir


Suara senandung Al Qur'an dari santri-santri cilik terdengar syahdu pada acara Khatamul Qur'an Taman Kanak-Kanak Al Qur'an (TKA) Al-Falah yang ke-4, di Masjid Jamiatul Amaliyyah Desa Muara kaman Ilir, Senin, 12 Shafar 1432 H/17 Januari 2011. Menurut Ismail, Kepala TKA Al-Falah, santriwan-santriwati yang melaksanakan Khatamul Qur'an kali ini tak kurang dari 19 orang. Mereka yang dinobatkan sebagai santri yang tammat Al Qur'an ini, setelah mengikuti kegiatan munaqashah dengan materi antara lain: praktik shalat, Tadarus Al-qur'an, hafalan Ayat-ayat pilihan, hafalan surat-surat pendek dan doa sehari-hari.

Hadir dalam acara tersebut, Camat Muara Kaman (H. Erlian), Ketua DPK BKPRMI (Yusran) dan anggota, Tokoh-tokoh masyarakat, pemuka-pemuka agama, dan sejumlah undangan lainnya, serta orang tua santri. Raut wajah ceria terpancar dari wajah-wajah orang tua santri ketika melihat dan mendengarkan ayat-ayat suci digemakan oleh anak-anak mereka.

Dalam sambutannya Ketua DPK BKPRMI menyampaikan rasa salut dan bangga atas kekompakan komponen masyarakat Desa Muara Kaman Ilir, yang memberikan dukungan dan dorongan moril kepada TK Al Falah yang hingga saat ini masih tetap eksis mencetak generasi Islam yang Qur'ani, dan generasi Qur'an yang Islami. Sementara itu, Hal senada juga disampaikan Camat Muara Kaman. Beliau juga menimpali agar para Ustadz-Ustadzah tetap istiqomah dalam melaksanakan jihad mendidik santri-santrinya. "Saya menitipkan pesan kepada Bapak/Ibu Orang Tua Santri yang telah menghatamkan Qur'an, untuk melanjutkan pendidikan agama yang sedemikian luas ini. 19 orang yang telah menghatamkan Qur'an hari ini, hendaknya menjadi contoh dan cambuk motivasi bagi santri-santri yang lain, untuk tekun belajar sambil berdoa kepada Allah, guna memperoleh hidayah dan ridha-Nya," tegas Camat.

Usai pembacaan Qur'an ditutup doa, Khatamul Qur'an oleh Ustadz Haron salah satu pengajar TK Al Falah, dan doa Selamat oleh Imam H. Ibrahim.

Sabtu, 15 Januari 2011

Inspirasi Untuk Anak Didik Kita


Ini saya posting tulisannya Dorothy L. Nolte tentang pendidikan untuk anak-anak.

Semoga bermanfaat dan dapat menginspirasi anda semua :

Jika anak-anak hidup dengan kritikan, mereka belajar untuk mengutuk.
Jika anak-anak hidup dengan permusuhan, mereka belajar untuk melawan.
Jika anak-anak hidup dengan rasa takut, mereka belajar untuk menjadi memprihatinkan.
Jika anak-anak hidup dengan belas kasihan, mereka belajar untuk merasa menyesal sendiri.
Jika anak-anak hidup dengan olokan, mereka belajar untuk merasa malu.
Jika anak-anak hidup dengan kecemburuan, mereka belajar untuk merasa iri hati.
Jika anak-anak hidup dengan rasa malu, mereka belajar untuk merasa bersalah.
Jika anak-anak hidup dengan semangat, mereka belajar percaya diri.
Jika anak-anak hidup dengan toleransi, mereka belajar kesabaran.
Jika anak-anak hidup dengan pujian, mereka belajar apresiasi.
Jika anak-anak hidup dengan penerimaan, mereka belajar untuk cinta.
Jika anak-anak hidup dengan persetujuan, mereka belajar seperti itu sendiri.
Jika anak-anak hidup dengan pengakuan, mereka belajar bagus untuk memiliki tujuan.
Jika anak-anak hidup dengan berbagi, mereka belajar kedermawanan.
Jika anak-anak hidup dengan kejujuran, mereka belajar sebenarnya.
Jika anak-anak hidup dengan keadilan, mereka belajar keadilan.
Jika anak-anak hidup dengan baik-baik, mereka belajar menghargai.
Jika anak-anak hidup dengan keamanan, mereka belajar untuk memiliki iman dalam diri mereka sendiri dan orang-orang di sekitar mereka.
Jika anak-anak hidup dengan keramahan, mereka belajar di dunia adalah tempat yang bagus untuk hidup.

oleh Dorothy Law Nolte (1924 – 2005)

Rabu, 12 Januari 2011

Pelatihan Tata Cara Pengurusan Jenazah (Fardhu Kifayah) di Muara Kaman



Pelaksanaan Pelatihan Tata Cara Pengurusan Jenazah (Fardhu Kifayah)dan Pelatihan Khotib, Imam, dan Bilal Shalat Jumat, yang dilaksanakan Rabu, 7 Shafar 1432 H./ 12 Januari 2011 di Masjid Nurul Iman Kecamatan Muara Kaman berjalan sukses.

Sosok Pemimpin yang paling berperan dalam penyelenggaraan kegiatan ini tak lain, adalah Camat Muara Kaman (H. Erlian, S.Pd, S.Sos, MM). Dengan mengeluarkan dana secara pribadi, Beliau mendatangkan nara sumber dari Kantor Kementerian Agama, Tim Penggerak PKK, dan MUI Kabupaten Kutai Kartanegara. Nara Sumber yang berkenan memberikan materi Pelatihan antara lain : Drs. H. Saberah MM, Drs. H. Idar Jafar, keduanya dari Kantor Kementerian Agama. Drs. KH. Aminuddin Edi, MM, yang baru saja terpilih sebagai Ketua Umum MUI yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Kutai kartanegara juga menyempatkan hadir memenuhi undangan Camat.

Tak kurang 61 peserta yang terdiri dari Desa Muara Kaman Ulu dan Muara Kaman Ilir sangat antusias mengikuti kegiatan Pelatihan ini. Semula peserta yang terdaftar hanya 30 orang, namun tingginya minat tokoh masyarakat dan pemuka agama di daerah ini untuk mengikuti kegiatan tersebut, maka jumlah peserta melonjak dari jumlah yang telah didaftarkan sebelumnya.

Menurut H. Erlian, " Tata cara pengurusan jenazah (fardhu kifayah) bukanlah semata-mata tugasnya para Pengurus Masjid/Mushola/Langgar, atau pemuka agama saja, melainkan tugas kita semua sebagai anggota masyarakat muslim.Dalam pada itu saya memohon dengan penuh kesungguhan agar materi dan ilmu yang telah Bapak/Ibu dapatkan dalam Pelatihan ini dapat disebarluaskan kepada saudara-saudara kita yang belum sempat hadir dalam kesempatan ini."


Beliau juga mencanangkan bahwa kegiatan ini akan kembali dilaksanakan dengan mengundang peserta dari desa lain yang berada di wilayah Kecamatan Muara Kaman. Pelaksanaannya diformat sedemikian rupa akan dengan pelatihan singkat tersebut memberikan dampak positif dan pengetahuan yang seluas-luasnya kepada para Petugas khususnya dan lapisan masyarakat pada umumnya.