Perbedaan antara yang MUNGKIN dan TIDAK MUNGKIN, terletak pada TEKAD KITA.

Minggu, 24 April 2011

Keistimewaan Sabar

PADA akhir ayat 155 surrah Al-Baqarah, Allah SWT memerintahkan kaum muslimin/muslimah untuk menyampaikan kabar gembira tentang keistimewaan yang akan diraih orang-orang yang sabar. Orang-orang yang sabar adalah hamba-hamba Allah yang sanggup menahan diri dari berbagai penderitaan yang turun kepada mereka sebagai ujian dari Allah SWT. Mereka juga meyakini bahwa segala kenikmatan yang dimiliki (sebelum datangnya musibah) ialah dari Allah SWT dan akan kembali kepada-Nya. Orang-orang yang sabar adalah para muwahhid (orang-orang yang meng-Esa-kan Allah) yang meyakini bahwa diri mereka akan dibangkitkan. Mereka juga ridha atas segala ketetapan Allah atas diri mereka, mengharapkan pahala dari musibah yang datang serta takut terhadap siksa.

Apabila musibah datang, mereka akan berkata bahwa diri mereka dan seluruh kehidupan yang mereka jalani adalah kepunyaan Allah SWT, Pencipta dan Pelindung mereka. Mereka itulah hamba-hamba Allah yang benar-benar sabar dan akan mendapatkan ampunan, rahmat serta kasih sayang dari Tuhannya. Mereka juga akan mendapatkan petunjuk dari Allah SWT, dan mereka senantiasa istiqamah dalam menjalankan petunjuk itu. Di dalam Al-Qur’an terdapat 72 ayat yang berisi pujian bagi orang-orang yang sabar, firman Allah SWT : “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar : 10)

Ayat diatas menyiratkan penegasan Allah, bahwa kesabaran akan mendatangkan ganjaran pahala yang tak terbatas sesuai kehendak-Nya. Sabar merupakan keistimewaan yang hanya dimiliki makhluk yang bernama manusia, sabar tidak di miliki malaikat atau pun hewan. Para malaikat tidak mungkin tergoda oleh syahwat, karena malaikat telah ditakdirkan Allah SWT untuk hidup dalam ketaatan dan pengabdian kepada Allah SWT, serta melaksanakan semua tugas yang diberikan Allah SWT kepadanya.

Ketika di lahirkan, manusia amat tergantung kepada orang lain. Selanjutnya, ia pun tumbuh dan berkembang diiringi dengan berbagai kebutuhan hidup. Salah satu tugas manusia dalam perkembangannya mencapai kedewasaannya adalah belajar memenuhi berbagai kebutuhan tanpa membiarkan dirinya dikuasai hawa nafsu. Artinya, manusia senantiasa di hadapkan pada pilihan antara kecenderungan akal akan hal-hal yang bersifat langgeng dan pengaruh hawa nafsu akan hal-hal bersifat fana. Kemampuan akal yang baik serta menjauhi hawa nafsu inilah yang dinamakan sabar.

Sabtu, 23 April 2011

Pembersihan hati


Mengibaratkan sebuah benda atau perhiasan yang telah kita beli dengan harga mahal di sebuah pertokoan Elit. Dan kita menjadikan benda tersebut menjadi pajangan di rumah kita dan menjadikannya sebagai sebuah benda kesayangan yagn selalu di rawat , di cuci setiap hari dan membuatnya lebih bercahaya serta tidak setitik debu pun di ijinkan untuk menempel.Begitu pula dengan Hati. Hati kita adalah sebuah perhiasan yang amat berharga dan teramat mahal yang tidak dapat terukur oleh materi semata. Hati membutuhkan sebuah perawatan agar selau bersih dan bercahaya. Karena Hati adalah sebuah perhiasan dari diri kita yang paling suci dan harus di jaga betul.


Seperti yang di jelaskan oleh Ibnul Qayyim Al-Jauziyah : “Barang siapa yang menginginkan hati yang bersih, hendaklah ia lebih mendahulukan Tuhannya ketimbang syahwatnya. Karena hati yang 'terpaut ' oleh syahwat tertutup dari Allah sesuai dengan kadar 'Keterpautannya' dengan syahwat itu. Hati adalah ' wadah' Allah di atas bumi-Nya. Maka hati yang paling di cintainya adalah yang lebih 'tinggi' ( kadar kesuciannya) lebih keras ( kuat ) dan lebih bersih. Jika hati itu di beri makan dengan ' dzikir' , di siram dengan tafakkur dan di bersihkan dari cela , ia akan ( mampu ) melihat berbagai keajaiban dan akan di ilhami oleh hikmah “


Tiga Kunci dalam membersihkan hati , adalah :

1.Dzikir

Satu hal yang sangat penting bagi umat manusia untuk selalu Berdzikir. Yaitu mengingat selalu keutamaan Allah S.W.T yang maha mengetahui dan Maha bijaksana.

Fungsi berzikir kita di sini hanyalah memberikan aktifitas pelayanan agar karunia dari sang Ilahi dapat terjolok oleh kita, berdasarkan firman allah dalam Al-Qur'an :
Berdzikirlah engkau akan aku, niscaya aku berdzikir akan kamu ( QS.2 Al-Baqarah 152 )

Dzikir Dari Allah s.Q.T inilah sebagai karunia-nYa yang kita harapkan untuk menentukan Nilai dari Dzikir sehingga berkualitas dzikir yagn positif yang dengan itu Faktor ke-Tuhanan berlaku sesuai dengan hukum-Nya dan keinginan-Nya.

Hal yang perlu kita pelihara adalah dengan berdzikir dan beribadah dengan ikhlas. Tidak ada selalu yang kita harapkan kecuali Keridhaan dari Allah S.W.T sendiri.

Inilah Objek daripada Berdzikir yaitu segala sesuatu adalah Kehendak-Nya yang datang daripada-Nya. Sedangkan pelaksanaan Dzikrullah sendiri terdapat syarat serta rukun yang wajib hukumnya sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur'an :

“Dan berdzikirlah dalam hatimu degnan merendah diri dan takut dan tidak bersuara pada waktu pagi dan petang ... “ ( QS 7 Al-A'raf 205 )

Dzikrullah yang di laksanakan degnan syarat darn rukkunnya akan berfungsi sebagai penjolok karunia . Pertolongan Tuhan sebagai pembersihan hati. Bahkan syaikh Abdul Qadir Al-Jaelany mengatakan bahwa perbakan hati hanya dapat terjadi karena taqwa

Menurut Syaikh Junayd Al-Baghdadi :
“ Mensucikan hati dari penyesuaian dengan makhluk, Memisahkan hati dari akhlak alami, menekan sifat-sifat insani, Menjauhkan diri dari pengaruh nafsu, Masuk pada sifat-sifat rohani. Berpedoman pada ilmu-ilmu hakikat. Menggunakan yang terbaik untuk kekekalan. Memberi petunjuk ( nasehat ) pada semua umat. Percaya sepenuhnya kepada Tuhan dan mengikuti seluruh syari'at yang di ajarkan Rasullullah S.A.W.


Dalam pernyataan tersebut tampak jelas bahwa ketakwaan adalah sebuah karunia dari Allah S.W.T yang menjadi syarat agar di peroleh pembersihan Hati. Dalah Hal tersebut Rasullullah S.A.W memohon dalam do'anya : Ya Allah sesungguhnya aku mohon kepada-Mu bimbingan, taqwa, perlindungan dari perbuatan haram dan kecukupan”.


2.Tafakkur

Arti kata dari Tafakkur adalah sebuah renungan atau Merenung. Artinya di sini.kita di wajibkan merenung dan berfikir. Memahami diri sendiri . Nabi Muhammad pernah berkata “ Pahamilah dirimu sendiri, hanya dengan berfikirlah kita dapat memahami diri kita sendiri “ dan Rassullulah pun Berucap “ Barangsiapa mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya “.

Tafakkur merupakan kunci untuk membuka segala keutamaan, pengetahuan dan membuka hati kita untuk mencari jati diri sesungguhnya dan akan membuat kita selalu mengingat kepada sang Pencipta.

Ada Sebuah Riwayat dari Rasullulah sebelum beliau menjadi Rasul, beliau adalah ahli tafakkur, Rasul sering ber-tahannuts di Gua Hira. Dan Aisyah ra bercerita . “ Beliau suka menyendiri kemudian bertahannuts di dalam gua hira beberapa malam lamanya”. ( HR Bukhari Muslim ).

Kemudian beliau menyuruh umatnya agar ber-tafakkur, memikirkan ciptaan Allah .
“Tafakkuaru fi kalqillah .. “ ( Bertafakkurlah tentang ciptaan Allah ). di dapt dari Dailamiy di dalam kitab Al-Firdaus )

Tafakkur adalah sebuah perbuatan yang di tujukan untuk mengantarkan kesempurnaan Iman manusia kepada Allah. Sedangkan Untuk mencapai tafakkur yang sempurnya, Yaitu dengan cara selalu berfikir dan mengingat Nama Allah dengan selalu berzikir.

Islam mengangkat derajat orang yang berilmu atas orang yang beribadah. Dan untuk itulah Tafakkur ini di tujukan. Karena Tafakkur adalah jalan ayng menghasilkan Ilmu Pengetahuan.

3.Membersihkan Hati dari Cela

Seperti yang di katakan di atas, hati ibarat sebuah perhiasan yang amat sangat mahal,yang perlu perawatan ektra agar kesucian serta kebersihannya selalu terjaga. Hati harus selalu terjaga kebersihannya dengan selalu bertafakkur dalam Dzikir agar dapat mengalahkan hawa nafsu.Hal yang merupakan cela yang dapat mengotori hati adalah segala sesuatu yang berada di dunia termasuk harta benda , kesombongan, congkak, kikir.

Oleh karena itu Rasul selau mengingatkan kepada kaumnya agar ahti selalau di arahkan untuk mengingat mati “ Aktsiru min dikr hadzim al=ladzat “ yang artinya perbanyaklah meningat pemutus segala kenikmatan.

Dengan mengingat akan kematian, manusia akan selalu terjaga.Lahirnya kesadaran tersebut dapa t menghilangkan 'cela ' yang ada di hati.

Ketiga hal tersebut. Tidak dapat di pisahkan sebagai kunci untuk membersihkan hati dan menjadikannya lebih bercahaya. Selalu mengingat Allah S.W.T dengan caranya , yaitu Berzikir dalam tafakkur untuk membersihkan hati dari cela.

( Sumber Buletin Dakwah Khazanah,Pola umum Yayasan KH. Amir KY Pondok Pesantren Hasan Ma'shum Nagsabandiyah Qalidiyah, Serta sumber terpercaya Lainnya).