Perbedaan antara yang MUNGKIN dan TIDAK MUNGKIN, terletak pada TEKAD KITA.

Rabu, 30 Juli 2014

Keutamaan Puasa Enam Hari Bulan Syawal


Puasa enam hari bulan Syawal selepas mengerjakan puasa wajib bulan Ramadhan adalah amalan sunnat yang dianjurkan bukan wajib. Seorang muslim dianjurkan mengerjakan puasa enam hari bulan Syawal. Banyak sekali keutamaan dan pahala yang besar bagi puasa ini. Diantaranya, barangsiapa yang mengerjakannya niscaya dituliskan baginya puasa satu tahun penuh (jika ia berpuasa pada bulan Ramadhan). Sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadits shahih dari Abu Ayyub Radhiyallahu 'Anhu bahwa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda:
"Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan lalu diiringinya dengan puasa enam hari bulan Syawal, berarti ia telah berpuasa setahun penuh."
(H.R Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa'i dan Ibnu Majah)
Rasulullah telah menjabarkan lewat sabda beliau:
"Barangsiapa mengerjakan puasa enam hari bulan Syawal selepas 'Iedul Fitri berarti ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Dan setiap kebaikan diganjar sepuluh kali lipat."
Dalam sebuah riwayat berbunyi:
"Allah telah melipatgandakan setiap kebaikan dengan sepuluh kali lipat. Puasa bulan Ramadhan setara dengan berpuasa sebanyak sepuluh bulan. Dan puasa enam hari bulan Syawal yang menggenapkannya satu tahun."
(H.R An-Nasa'i dan Ibnu Majah dan dicantumkan dalam Shahih At-Targhib).
Ibnu Khuzaimah meriwayatkan dengan lafazh:
"Puasa bulan Ramadhan setara dengan puasa sepuluh bulan. Sedang puasa enam hari bulan Syawal setara dengan puasa dua bulan. Itulah puasa setahun penuh."
Para ahli fiqih madzhab Hambali dan Syafi'i menegaskan bahwa puasa enam hari bulan Syawal selepas mengerjakan puasa Ramadhan setara dengan puasa setahun penuh, karena pelipat gandaan pahala secara umum juga berlaku pada puasa-puasa sunnat. Dan juga setiap kebaikan dilipat gandakan pahalanya sepuluh kali lipat.
Salah satu faidah terpenting dari pelaksanaan puasa enam hari bulan Syawal ini adalah menutupi kekurangan puasa wajib pada bulan Ramadhan. Sebab puasa yang kita lakukan pada bulan Ramadhan pasti tidak terlepas dari kekurangan atau dosa yang dapat mengurangi keutamaannya. Pada hari kiamat nanti akan diambil pahala puasa sunnat tersebut untuk menutupi kekurangan puasa wajib.
Sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam :
"Amal ibadah yang pertama kali di hisab pada Hari Kiamat adalah shalat. Allah Ta'ala berkata kepada malaikat -sedang Dia Maha Mengetahui tentangnya-: "Periksalah ibadah shalat hamba-hamba-Ku, apakah sempurna ataukah kurang. Jika sempurna maka pahalanya ditulis utuh sempurna. Jika kurang, maka Allah memerintahkan malaikat: "Periksalah apakah hamba-Ku itu mengerjakan shalat-shalat sunnat? Jika ia mengerjakannya maka tutupilah kekurangan shalat wajibnya dengan shalat sunnat itu." Begitu pulalah dengan amal-amal ibadah lainnya." H.R Abu Dawud
Wallahu a'lam.

HALAL BI HALAL



Halal bi halal adalah sebuah tradisi yang sudah mengakar di negeri ini. Pelaksanaannya biasa dilakukan setelah shalat idul fitri atau dalam suasana lebaran. Inti dari kegiatan halal bi halal ini adalah sama dengan silaturrahim.
Jika dilihat dari asal-usul istilah halal bi halal, memang tidak ditemukan dalam al-Qur’an maupun al-Hadits. Bahkan dalam kamus bahasa Arab pun tidak ada istilah halal bi halal.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka terdapat keterangan bahwa halal bihalal adalah acara maaf-memaafkan pada hari lebaran. Atas dasar ini, maksud halal bihalal sesuai dengan istilah bahasa Indonesia adalah untuk menciptakan suasana saling memaafkan antara satu dengan yang lain (Tim Penyusun Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia,1989 hal, 293).

Berdasarkan maksud penyelenggaraan halal bi halal tersebut, ada ulama yang berusaha melakukan identifikasi mengenai asal-usul istilah halal bi halal ini. Menurutnya, istilah halal bi halal ini mungkin diambil dari ungkapan sabda Nabi Saw yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari sbb:
“Barangsiapa melakukan penganiayaan (kesalahan) terhadap orang lain, baik menyangkut kehormatan ataupun yang lain, maka hendaknya pada saat itu juga minta dihalalkan/dimaafkan”. (HR. Al-Bukhari)

Pada hadis tersebut terdapat ungkapan bahasa Arab “fal yatahallalhu”, yang artinya hendaknya minta dihalalkan atau dimaafkan. Kata-kata inilah yang diambil oleh ulama Indonesia tempo dulu dalam rangka menciptakan suatu momen di mana antara satu orang dengan yang lain bisa saling memaafkan. Istilah saling halal menghalalkan ini kemudian didekatkan dengan kaidah bahasa Arab sehingga menjadi halal bi halal.

Dengan demikian, halal bi halal bukanlah asli istilah dari Arab, tetapi sengaja dibuat oleh ulama Indonesia dengan menggunakan kosakata Arab.
Sebenarnya perintah untuk saling halal-menghalalkan atau maaf-memaafkan antara satu dengan yang lain, bukanlah hanya pada saat lebaran atau dalam suasana idul fitri saja, akan tetapi berlaku sepanjang waktu, kapan saja, di mana saja bilamana telah melakukan kesalahan atau penganiayaan kepada orang lain. Imam al-Kahlani al-Shan’ani dalam kitabnya “Subul al-Salam” mengatakan bahwa berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari tersebut menunjukkan “wujub al-istihlal”, yakni kewajiban meminta maaf kepada orang yang didzalimi.

Mengenai ditempatkannya acara halal bi halal pada suasana lebaran atau suasana idul fitri, hal ini ada hubungannya dengan amalan ibadah puasa. Salah satu bukti orang yang berhasil melakukan ibadah puasa adalah munculnya sikap atau kepribadian yang positif, di antaranya adalah suka memaafkan kepada orang lain. Nah, dengan melakukan halal bi halal yakni saling memaafkan antara satu dengan yang lain, diharapkan hal itu menjadi salah satu bukti keberhasilan ibadah puasanya. Orang inilah yang insya Allah akan benar-benar dapat menikmati hakikat ber-idul fitri.
Wallahu a’lam !

Oleh Achmad Zuhdi Dh

Sabtu, 26 Juli 2014

Salam Hari Kemenangan Hari Raya Idul Fitri 1435 H.





Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar..
Allahu Akbar walillahil hamd.
Hamparan keindahan panorama  temaram senja di Bulan Suci  dengan segala nilai estetisnya, 
Seiring dengan terbenamnya Sang Mentari  29 Ramadhan di sela-sela pepohonan pinggiran Mahakam.   
Seketika bulan sabit 1 syawal mengintip malam jagat raya, sampai sang pajar mulai menampakkan senyum cerah di ufuk Timur sana...Alam jiwa kita sontak berganti rasa, berubah nuansa.
Bahana dan gema suara takbir, tahlil, dan tahmid, telah menggetarkan alam maya pada, bergelora dan bergemuruh  memenuhi  angkasa raya, menembus cakrawala, menyusuri pelangi, hingga lapisan atmosfir, serta langit biru sampai ke mustawa. Di sana, dengan gegap gempita, gemuruh riuh suara Malaikat yang sedang thawaf di Baitul makmur, mengagungkan Asma Allah dengan khusuk, yang bersemayam di ‘Arsy singasana kekuasaan-Nya.

Sebagai Insan dhaif, banyak bergelumur dosa dan noda, mohon bukakan pintu maaf dan samudera ampun yang seluas-luasnya baik lahir maupun bathin. 
SELAMAT HARI RAYA 'IDUL FITRI 1435 HIJRIYYAH.

H. Yusran sekeluarga

Zakat Fitrah



Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah ditanya  tentang hukum mengeluarkan zakat fitrah pada sepuluh hari pertama pada bulan Ramadhan?
Beliau rahimahullah menjawab: “Kata zakat fitrah berasal dari kata al-fithr karena dari al-fithr inilah sebab dinamakan zakat fitrah”.
Waktu yang paling utama dalam mengeluarkan adalah  pada hari ‘Ied sebelum shalat . Akan tetapi diperbolehkan untuk mendahului sehari atau dua hari sebelum ‘Ied agar memberi keleluasaan bagi yang memberi dan yang mengambil. Sedangkan zakat yang  dilakukan sebelum hari-hari tersebut menurut pendapat yang  kuat di kalangan para ulama adalah tidak boleh. Berkaitan dengan  waktu penunaian zakat fitrah ada dua bagian waktu:
1.Waktu  yang  diperbolehkan yaitu sehari atau dua hari sebelum ‘Ied
2.Waktu  yang  utama yaitu pada hari ‘Ied sebelum shalat

Adapun mengakhirkan hingga usai melaksanakan shalat maka hal ini haram dan tidak  sah sebagai zakat fitrah. Hal ini berdasarkan hadits Abdullah Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma:
 “Barangsiapa  yang  menunaikan sebelum shalat maka  zakat diterima. Dan barangsiapa menunaikan setelah shalat maka itu termasuk dari shadaqah.”

Kecuali apabila orang tersebut  tidak  mengetahui hari ‘Ied. Misal dia berada di padang pasir dan  tidak  mengetahui kecuali  dalam  keadaan terlambat atau  yang  semisalnya.  maka   tidak  mengapa bagi utk menunaikan setelah shalat ‘Ied dan itu mencukupi sebagai zakat fitrah.

Beliau rahimahullah ditanya: “Kapankah waktu mengeluarkan zakat fitrah? Berapa ukurannya? Bolehkah menambah takarannya?”

Beliau rahimahullah menjawab: “Zakat fitrah  adalah  makanan  yang  dikeluarkan oleh seseorang di akhir bulan Ramadhan dan ukuran  adalah  sebanyak satu sha’
Ibnu ‘Umar radhiallahu ‘anhuma berkata: “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mewajibkan zakat fitrah pada bulan Ramadhan sebanyak satu sha’ kurma atau gandum.” Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma berkata: “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mewajibkan shadaqatul fithr sebagai pembersih bagi orang  yang  berpuasa dari perbuatan  yang  sia-sia dan kata-kata keji serta sebagai makanan bagi orang-orang  miskin.”



Sumber: www.asysyariah.com
 

Kamis, 24 Juli 2014

Safari Ramadhan dan Silturrahim LPTQ Kec. Muara Kaman ke Kompleks Perumahan Perkebunan Sawit


Tepat di hari ke 26 Ramdhan 1435 Hijriyyah rombongan LPTQ Kecamatan Muara Kaman, melakukan Safari Ramadhan sekaligus Silaturrahim di Kompleks Perumahan Perkebunan Sawit, Desa Bukit Jering Kecamatan Muara Kaman. Turut serta dalam rombongan Ketua MUI H. Yusrani Arran yang akan memberikan ceramah pada saat acara Shalat Tarawih di Masjid Al Muhajirin.

Terpancar rasa bahagia dari masyarakat di sana. Hal ini disampaikan Qori Yusran Hadi, SP yang merupakan Manajer Perusahan tersebut, sekaligus Peserta MTQ dari Kecamatan Muara Kaman yang berhasil meraih Juara Pertama di cabang Qiraat Mujawad.

Semoga dengan silaturrahim ini akan memberikan makna persaudaraan yang semakin merekat, dan mendapat ridha dari Allah Swt.

Rabu, 23 Juli 2014

Lomba Ramadhan di Masjid Baiturrahman Desa Muara Kaman Ulu (Seberang)


Sebuah aktivitas keagamaan yang patut diacungi jempol. Di Dusun Delta Mahakam, Desa Muara Kaman Ulu, Kecamatan Muara Kaman, sudah kali kelima mengadakan kegiatan Lomba Ramadhan yang tentu saja mempunyai dampak sangat positif bagi generasi muda dan anak-anak khususnya.

Kegiatan Lomba Ramadhan ini, diprakarsai pemuda asli dari Dusun Delta Mahakam: Sabarianto, S.Sos, Ardian, S.Sos, Fadlun Ishar, S.Pd.I, dan segenap remaja yang bermukim di sana yang mendapat dukungan dari masyarakat. Kegiatan ini tentu saja membuat Pemerintah Desa Muara Kaman Ulu, bahkan Pemerintah Kecamatan berdecak kagum karena kreativitas dan sajian acara pada saat pembukaan yang sangat meriah.

Acara yang sudah kelima kalinya dilaksanakan ini berlangsung dari Tanggal 23 s.d. 25 Juli 2014 bertepatan dengan 25 s.d. 27 Ramadhan 1535 Hijriyyah. Adapun cabang lomba yang dipertandingkan : Tilawatil Quran, Adzan, Ma'syiral, Cerdas Cermat Al Quran, Busana Muslim, dan Da'i Cilik, yang diikuti dari berbagai golongan: golongan anak-anak, remaja, sampai dewasa.

Semoga acara ini tetap konsisten dilaksanakan, agar tercipta generasi Islam yang mencintai dan mempedomani Al Qur'an.


Senin, 21 Juli 2014

Prosa dan Kata Bijak Nasehat Imam Syafi’i r.a

“Cukuplah ilmu itu menjadi keutamaan bagi seseorang, ia bangga manakala disebut sebagai seorang yang berilmu. Ia juga disebut bodoh manakala meninggalkan bagian dari pengetahuanya, dan jika kata bodoh itu ditujukan kepadanya, tentu ia akan marah”.

“Barang siapa yang ingin menjadi seorang pemimpin, niscaya kedudukan yang didambakanya itu akan meninggalkanya, dan jika ia telah menduduki jabatan, maka ia akan ditinggalkan banyak ilmu.”

“yang paling Nampak pada diri manusia adalah kelemahanya, maka barang siapa melihat kelemahan dirinya sendiri, ia akan menggapai keseimbangan terhadap perintah Allah.”

“Dunia adalah tempat yang licin nan menggelincirkan, rumah yang hina, bangunan-bangunannya akan runtuh, penghuninya akan beralih ke kuburan, perpisahan dengannya adalah sesuatu keniscayaan, kekayaan di dunia sewaktu-waktu bisa berubah menjadi kemiskinan, bermegah-megahan adalah suatu kerugian, maka memohonlah perlindungan Allah, terimalah dengan hati yang lapang segala karunia-Nya. Jangan terpesona dengan kehidupanmu di dunia sehingga meninggalkan kehidupan akhirat. Ketahuilah sesungguhnya hidupmu di dunia akan sirna, dindingnya juga hilang dan hancur, maka perbanyaklah perbuatan baik dan jangan terlalu banyak berangan-angan.”

“Jika tidak karena tinta-tinta itu, niscaya aku akan berbicara kepada orang-orang diatas mimbar-mimbar.”

“Orang bodoh yang berakal nilainya sama dengan orang cerdas yang pelupa.”

“Pilar kepemimpinan itu ada lima; Perkataan yang benar, menyimpan rahasia, menepati janji, senantiasa memberi nasehat dan menunaikan amanah.”

“ Keluarga manapun yang wanita-wanitanya tidak pernah bertemu dengan laki-laki yang bukan anggota keluarga, dan laki-lakinya tidak pernah bertemu dengan wanita-wanita yang bukan dari keluarganya, niscaya akan ada dari anak-anak mereka yang bodoh.”

Imam Syafi’I sangat menyesalkan umat Islamyang menyia-nyiakan ilmu bidang kedokteran, dan beliau berkata, “Mereka telah menyia-nyiakan sepertiga ilmu, dan mereka menyerahkanya kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani.”

“Keridhaan semua manusia adalah satu hal yang mustahil untuk dicapai, dan tidak ada jalan untuk terselamatkan dari lidah mereka, maka lakukanlah apa yang bermanfaat untuk dirimu dan berpegangteguhlah denganya.”

“Barang siapa yang dipancing untuk marah namun ia tidak marah, maka dia tak ubahnya keledai, dan barang siapa yang diminta keridhaanya namun tidak ridha, maka dia adalah syetan.”

“Kenyang itu akan membuat badan jadi berat, mengeraskan hati, menghilangkan kecerdasan, mengajak tidur dan melemahkan ibadah.”

“Engkau harus berlaku zuhud, sesungguhnya zuhudnya orang yang zuhud itu lebih baik dari perhiasan yang ada pada tubuh wanita yang menawan.”

“Ilmu itu adalah sesuatu yang bernilai positif, bukan yang menempel di kepala.”

“Jadikanlah diam sebagai sarana atas pembicaraanmu, dan tentukan sikap dengan berfikir.”

“Manusia yang paling tinggi kedudukanya adalah mereka yang tidak melihat kedudukan dirinya, dan manusia yang paling banyak memiliki kelebihan adalah mereka yang tidak melihat kelebihan dirinya.”

“”Sesungguhnya hasad itu terlahir dari suatu kehinaan, lekatnya tabiat, perubahan struktur tubuhnya, runtuhnya temperature tubuh dan lemahnya daya nalarnya.” Orang yang hasad itu akan merasakan penyesalan yang begitu panjang, kedudukanya pun akan sirna.

“Aku berteman dengan seorang sufi selama sepuluh tahun, aku tidak mendapatkan manfaat dari mereka kecuali dua hal: waktu adalah pedang, dan yang kedua: penjagaan diri atas sesuatu yang tiada guna. “Siapa yang menginginkan khusnul khatimah di penghujung umurnya, hendaknya ia berprasangka baik kepada manusia.”

Minggu, 20 Juli 2014

6 GOLONGAN WANITA YANG TIDAK BISA MASUK SURGA


Ingin MENCIUM BAU SURGA, Jangan Sampai Para Wanita Masuk 6 Golongan Ini:

Masuk surga adalah dambaan setiap insan. Setiap muslimah pasti menginginkan ridha Allah dan menjadi penghuni surga. Namun, tidak semua orang bisa memasukinya. Bahkan, ada 6 kelompok wanita yang bukan saja tidak bisa masuk surga, bahkan mereka tidak bisa mencium bau surga.

Siapa saja mereka? Mari kita simak hadits-hadits yang menguraikannya.

1. Wanita yang menyemir rambutnya, khususnya dengan warna hitam

Kita patut waspada. Menyemir rambut di zaman sekarang seakan-akan adalah hal biasa. Ingin terlihat lebih muda, ingin terlihat lebih cantik, tidak sedikit wanita yang kemudian menyemir rambutnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Pada akhir zaman nanti akan ada orang-orang yang mengecat rambutnya dengan warna hitam seperti warna mayoritas dada merpati, mereka tidak akan mendapat bau surga.” (HR. Abu Daud; shahih)
2. Wanita yang minta cerai tanpa suatu alasan

Perceraian dihalalkan dalam Islam, sebagai solusi “terakhir” ketika rumah tangga tidak dapat dipertahankan dan hanya membawa kesengsaraan bagi suami istri. Namun, dalam kondisi normal, ketika wanita minta cerai tanpa alasan, maka ia diharamkan masuk surga. Bahkan tidak bisa mencium bau surga.

Siapa pun wanita yang meminta talak pada suaminya tanpa alasan maka bau surga haram baginya.” (HR. Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ahmad; shahih)


 
3. Wanita yang mengaku keturunan orang lain

Nasab merupakan salah satu hal yang dijaga oleh agama. Seorang wanita yang mengaku-aku sebagai anak orang lain yang bukan ayahnya, ia dijauhkan dari surga dan mendapat ancaman tidak dapat mencium bau surga. Islam juga melarang seseorang dinisbatkan (bin atau binti) kepada orang tua angkatnya.

“Barangsiapa mengaku keturunan dari orang lain yang bukan ayahnya sendiri tidak akan mendapatkan bau surga. Padahal bau surga telah tercium pada jarak tujuh puluh tahun, atau tujuh puluh tahun perjalanan.” (HR. Ahmad; shahih)

4. Wanita yang sombong

Sombong adalah pakaian Allah. Hanya Allah yang berhak sombong karena Dialah pemilik dan penguasa segalanya. Adapun manusia yang sombong, ia tidak dapat masuk surga dan tidak dapat mencium bau surga. Bahkan, meskipun kesombongannya kecil, seberat biji sawi.

Dari Uqbah bin Amir, bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah seorang laki-laki meninggal dunia, dan ketika ia meninggal di dalam hatinya terdapat sebiji sawi dari sifat sombong, akan halal baginya mencium bau surga atau melihatnya.” Lalu seorang laki-laki dari suku Quraisy yang bernama Abu Raihanah berkata, “Demi Allah wahai Rasulullah, saya benar-benar menyukai keelokan dan menggemarinya hingga pada gantungan cemetiku dan juga pada tali sandalku!” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Itu tidaklah termasuk Al Kibr (sombong), sesungguhnya Allah ‘azza wajalla itu Indah dan menyukai keindahan. Akan tetapi Al Kibr itu adalah siapa yang bodoh terhadap kebenaran kemudian meremehkan manusia dengan kedua matanya.” (HR. Ahmad)

Syaikh Nasiruddin Al Albani berpendapat hadits di atas dhaif. Namun demikian, ada hadits lain yang disepakati keshahihannya oleh para ulama yang menunjukkan bahwa kesombongan, sekecil apapun, membuat pelakunya tidak masuk surga.

“Tidak masuk surga, seseorang yang di dalam hatinya ada kesombongan, meskipun seberat biji sawi” (HR. Muslim)

5. Wanita yang menuntut ilmu akhirat untuk tujuan duniawi

Mempelajari ilmu agama, ilmu syariat, ilmu akhirat, adalah aktifitas mulia yang sangat dianjurkan dalam Islam. Bahkan diperintahkan. Namun, jika ilmu agama dicari untuk tujuan duniawi, maka ancamannya sungguh mengerikan. Tidak bisa mendapatkan bau surga.

“Barangsiapa menuntut ilmu yang seharusnya untuk Allah, namun ia tidak menuntutnya kecuali untuk mencari dunia, maka pada hari kiamat ia tidak akan mendapatkan bau surga.” (HR. Ibnu Majah, Abu Daud dan Ahmad; shahih)

6. Wanita yang berpakaian tapi telanjang

Kelompok wanita ini tidak dijumpai Rasulullah di zamannya. Mereka berpakaian, tetapi pada hakikatnya telanjang. Para ulama menjelaskan, mereka berpakaian tetapi tipis, bahkan mendekati tembus pandang. Mereka berpakaian tetapi pakaiannya ketat sehingga membentuk lekuk-luku tubuh dan menggoda kaum laki-laki. Kelompok ini juga mendapatkan ancaman tidak dapat masuk surga, bahkan tidak dapat mencium bagu surga.

“Dua golongan penghuni neraka yang belum pernah aku lihat; kaum membawa cambuk seperti ekor sapi, dengannya ia memukuli orang dan wanita-wanita yang berpakaian (tapi) telanjang, mereka berlenggak-lenggok dan condong (dari ketaatan), rambut mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan sejauh ini dan ini.” (HR. Muslim)
Demikian 6 wanita yang tak bisa mencium bau surga. Semoga sahabat muslimah dihindarkan Allah dari golongan tersebut, dan dikelompokkan pada golongan ahli surga.

Semoga yang "like" dan "bagikan" tausiyah ini semua dosanya diampuni Allah, diangkat derajatnya, dikabulkan segala hajatnya dan mendapatkan pasangan yang sakinah serta anak yang sholeh/sholeha hingga bisa masuk surga melalui pintu mana saja yang dikehendaki. Aamiin ya Rabbal'alamiin

HAPUS AIR MATAMU UKHI

Ukhti, Jika kamu MENANGIS karena lelaki, berhenti dan coba FIKIR
kembali..

Apakah yang bertapak di hatimu betul-betul CINTA SEJATI atau hanya karena dia Ucapkan KATA-KATA MANIS?

Barang manis pun ada tanggal kadaluarsanya juga ukhty, Apakah insan seperti ini yang kamu rasa bisa MEMIMPIN kamu kelak Yang Bisa memandu BAHTERA keluargamu ke arah Ridha-Nya?

Yang Bisa MENYAYANGI kamu sepenuh hati, terima seadanya
CACAT CELA/segala kekuranganmu?

Hapus air mata itu ukhty, Sesungguhnya harga dirimu LEBIH PENTING..

Sesungguhnya harga AIR MATAMU lebih BERNILAI..
Lebih BERHARGA jika di mubazirkan untuk lelaki itu..
BERSABARLAH, berhenti menangis..

BERHENTI berharap pada yang tidak pasti..
YAKIN dengan JANJI ALLAH..
Orang yang baik adalah untuk orang yang baik-baik dan kamu
LAYAK untuk orang yang LEBIH BAIK Ukhty..

Sabar dan tawakal dalam menanti Jodoh, slalu perbaiki diri lakukanlah semata-mata demi menggapai Ridha Illahi..
Insya Allah, engkau akan
dapatkan yang terbaik..
Aamiin..

===============
Silahkan Berbagi dengan Sahabat yang lain dengan cara Klik "SHARE/ BAGIKAN" Dari setiap catatan kami yang sekiranya Bermanfaat, Semoga menjadi Tambahan amal shalih untuk kita bersama,
Aamiin Ya Rabbal'alamiin.

Sabtu, 19 Juli 2014

Malu adalah Pintu Kebaikan.

 
Malu kepada Allah taala, kita meninggalkan perbuatan dosa.
Malu menjadi orang bodoh, kita rajin belajar.
Malu tidak berpendidikan, kita bersekolah.

Malu kelihat aurat, kita berpakaian.
Malu jadi pengangguran, kita mencari pekerjaan.
Malu membujang terus, cepat-cepat lamar anak tetangga... he he he

Rasa malu adalah pintu kebaikan....
Rasa malu tidak mendatangkan kecuali kebaikan....
Tapi kenapa: ada orang yang dikatakan oleh orang lain akan dirinya: Tidak punya rasa malu.

Dan sabda Rasulullah shalallahu alaihi wasallam berikut ini cukuplah sebagai hadiah bagi mereka yang selau menjaga rasa malu.
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:
"Rasa malu tidak mendatangkan kecuali kebaikan" (Muttafuqun alaih).

Kisah inspirasi, Kepintaran Si Bodoh


Suatu ketika seorang pengusaha sedang memotong rambutnya pada tukang cukur yang berdomisili tak jauh dari kantornya, mereka melihat ada seorang anak berusia 10 tahunan berlari-lari dan melompat-lompat di depan mereka.

Tukang cukur berkata, “Itu Benu, dia anak paling bodoh yang pernah saya kenal”

“Masak, apa iya?” jawab pengusaha

Lalu tukang cukur memanggil si Benu, ia lalu merogoh kantongnya dan mengeluarkan lembaran uang Rp.2.000 dan koin Rp.1.000, lalu menyuruh Benu memilih, “Benu, kamu boleh pilih & ambil salah satu uang ini, terserah kamu mau pilih yang mana, ayo ambil!”

Benu melihat ke tangan Tukang cukur dimana ada uang Rp.2.000 dan Rp.1.000, lalu dengan cepat tangannya bergerak mengambil uang Rp.1.000.

Tukang cukur dengan perasaan bangga lalu melirik dan berbalik kepada sang pengusaha dan berkata, “Benar kan yang saya katakan tadi, Benu itu memang anak terbodoh yang pernah saya temui. Sudah tak terhitung berapa kali saya ngetes dia seperti itu tadi dan dia selalu mengambil uang logam yang nilainya lebih kecil.”

Setelah sang pengusaha selesai memotong rambutnya, di tengah perjalanan pulang dia bertemu dengan Benu. Karena merasa penasaran dengan apa yang dia lihat sebelumnya, dia pun memanggil Benu dan bertanya, “Benu, tadi saya melihat sewaktu tukang cukur menawarkan uang lembaran Rp.2.000 dan Rp.1.000, saya lihat kok yang kamu ambil uang yang Rp.1.000, kenapa tak ambil yang Rp.2.000, nilainya kan lebih besar 2 kali lipat dari yang Rp.1.000?”

Benu pun tertawa kecil berkata, “Saya tidak akan dapat lagi Rp.1.000 setiap hari, karena tukang cukur itu selalu penasaran kenapa saya tidak ambil yang seribu. Kalau saya ambil yang Rp.2.000, berarti permainannya selesai dan kapan lagi saya dapat uang jajan gratis setiap hari…”

Catatan : Banyak orang yang merasa lebih pintar dibandingkan orang lain, sehingga mereka sering menganggap remeh orang lain. Ukuran kepintaran seseorang hanya TUHAN yang mengetahuinya. Alangkah bijaksananya kita jika tidak menganggap diri sendiri lebih pintar dari orang lain. Di atas langit masih ada langit yang lain.

http://www.casiokita.com/


Jumat, 18 Juli 2014

RESEP BAHAGIA DAN SUKSES



Ringankan hidupmu dengan cara menerima beban yang ada,
Ikatlah hasratmu dengan cara melepaskannya,
Marahlah pada sesama dengan cara memaafkannya,
Isilah wawasanmu dengan cara mengosongkan kehebatanmu,
Yakinlah atas azammu dengan cara berserah diri padaNya

Dapatkan yang terbaik dengan cara Memberikan yang terbaik,
Kritiklah orang lain dengan cara istighfar, introspeksi, dan memperbaiki diri sendiri,
Kecilkan masalahmu dengan cara membesarkan Allah,
Cintai yang bukan mahrommu dengan cara mencintai mahrommu karena Allah...

Begadanglah dengan cara Sholat Tahajud yang nikmat...
Redakan emosimu dengan cara Tilawah Quran yang tartil sepenuh hati,
Kayakan dirimu dengan cara Sedekah yang tak kau hitung-hitung balasannya

Kejarlah makhluk dengan cara membiarkannya berlari,
Kejarlah dunia dengan cara mengejar akhirat,
Kejarlah akhirat dengan cara mengejar Tuhan,
Kejarlah Tuhan dengan cara-Nya,
Kejarlah kehidupan dengan cara siap menerima kematian,
Kejarlah kuantitas dengan cara memperbaiki kualitas,


Kejarlah jodoh dengan cara mempersiapkan diri :
Siap menerima kekurangannya
Siap menerima perbedaan
Siap menerima kritikannya

Pintarkan otakmu dengan cara membersihkan hatimu,
Marketingkan produkmu dengan cara memarketingkan dirimu di hadapan Allah SWT...

Aturlah anakmu...Aturlah istrimu... Aturlah anak buahmu..Aturlah umatmu...Aturlah semestamu...dengan cara :
"jangan pernah mengatur mereka, kecuali sekedar taushiyah dan peringatan saja, sebab hanya yang Maha Mengatur kehidupan ini yang dapat memberikan hidayah kepada mereka, dan kepadamu..."


Wallahu a'lam