Untuk menjaga dan meningkatkan kesinambungan pemahaman
dari implementasi Kurikulum 2013 di masing-masing satuan pendidikan, maka diprogramkan
kegiatan pendampingan untuk para guru dan kepala sekolah.Program pendampingan
ini dilakukan sebagai penguatan dalam memahami konsep Kurikulum 2013 berikut
perubahannya pada satuan pendidikan, serta untuk membantu mengatasi berbagai
kendala yang muncul pada saat implementasi kurikulum tersebut di sekolah.
Untuk menjamin keterlaksanaan implementasi kurikulum 2013,
sekaligus mengetahui kekuatan dan kelemahannya diperlukan kegiatan monitoring
dan evaluasi implementasi Kurikulum 2013, yang meliputi, buku guru
dan buku siswa, pelatihan, pendampingan, pembelajaran penilaian, manajemen
pembelajaran serta layanan kesiswaan. Sebagai tindak lanjut kegiatan monitoring
dan evaliuasi kurikulum 2013, perlu disusun laporan pelaksanaan monitoring dan
evaluasi yang dilakukan melalui workshop laporan hasil monitoring dan evaluasi
implementasi kurikulum 2013.
Setelah mengikuti Kegiatan Workhshop Laporan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi yang dilaksanakan tanggal 11 s.d. 13 November 2014 di Hotel Grand Tiga Mustika, Jl ARS Muhammad, Balikpapan, ada dua tahapan pelaksanaan monitoring dan evaluasi yang harus dilaksanakan. Tahap pertama tanggal 27 s.d. 29 November 2014, kemudian tahap kedua 9 s.d. 11 Desember 2014.
Pada Tahap pertama kegiatan monev implementasi kurikulum 2013, yang penulis laksanakan di Gugus 3 dengan sasaran: SDN Inti 030 dan SD Imbas 022 Muara Kaman.
Pelaksanaan monev dilakukan dengan mendatangi responden di
sekolah sasaran. Pelaksanaan monev dilakukan dalam bentuk wawancara dan
observasi oleh petugas monev kepada responden. Responden tersebut adalah Kepala Sekolah, Guru Kelas I, II, IV, dan V, Peserta Didik kelas I dan IV, serta Komite Sekola/masyarakat.
Secara umum kesulitan sekolah untuk mengoptimalkan kegiatan implementasi kurikulum 2013 adalah penyediaan buku siswa dan buku guru, yang sampai saat penulis melaksanakan kegiatan monev belum didistribusikan. Kelemahan lainnya hampir 90% tenaga pendidik belum memahami secara komprehensif tentang implementasi kurikulum 2013, karena tidak pernah mendapat kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan kurikulum 2013 dengan pola 52 jam, 72 jam, atau 92 jam yang dilaksanakan oleh lembaga yang berwenang.
Semoga pemerintah memberikan atensi khusus tentang keterlambatan penyediaan buku siswa dan banyaknya tenaga pendidik yang belum pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan kurikulum 2013.