Perbedaan antara yang MUNGKIN dan TIDAK MUNGKIN, terletak pada TEKAD KITA.

Senin, 16 Mei 2011

Bunga-Bunga Kehidupan



Salah satu keindahan yang Allah ciptakan untuk dapat dinikmati manusia adalah bertebarannya bunga-bunga cantik nan menyejukkan dengan aroma dan warna-warni yang tak membosankan. Apabila musim semi tiba, perlahan kelopak-kelopak bunga merekah seraya menyemai kecerahan hari. Kuning yang menghangatkan, kesejukkan yang ditawarkan dari warna putih, merah yang menyala-nyala membangkitkan gairah hidup, semua warna, semua aromanya mewarnai hidup menambah semerbak alam tempat berpijak.

Tidak hanya bunga-bunga yang demikian yang memang diperuntukkan untuk manusia (juga kumbang sang penikmat bunga tentunya), namun ada banyak bunga yang juga hadir menyemangati hidup, mengiringi langkah ini dan menjadikan hari-hari yang kita lewati begitu indah dan menyenangkan. Dari sekian melati yang bertebaran di bumi ini, ada satu yang terindah yang telah kita petik untuk ditanam di taman hati. Dipupuk dengan segenap cinta tanpa akhir, disirami oleh kasih sayang yang takkan habis dan dipelihara dengan segala bentuk pengorbanan yang tak kenal lelah, maka ia pun senantiasa menjadi bunga yang menyenangkan hanya dengan memandangnya, membasuh peluh, menghapus lelah ketika disentuh dan menyegarkan seluruh rongga dada ketika mengecupnya sehingga tercipta kedamaian dan ketenangan. Ya, istri atau suami yang sekarang menjadi pasangan jiwa kita adalah bunga kehidupan.

Dari melati yang telah dipetik itu, mungkin kan datang Lily, Tulips, Mawar atau bunga-bunga lain yang semakin meramaikan taman hati ini dengan aroma khas dan warna yang membuat hidup terasa lebih indah. Keceriaan yang dihadirkan anak-anak selaku bunga-bunga kecil mampu menghiasharumi hati. Mereka, bunga-bunga kecil yang dengan keindahannya membuat kita selalu tersenyum, menjadi pelepas dahaga kedamaian dan pengobat rindu akan kehangatan. Dengan curahan kasih sayang yang tiada henti, sentuhan pendidikan yang tidak memenjarakan kebebasan berpikir dan memasung kreativitasnya, semoga tetap menjadikan mereka bunga-bunga yang dapat dibanggakan, bukan malah menjadi bunga-bunga liar yang berserakan di trotoar dan pinggir jalan. Dengan menghiasi hati mereka akan keagungan nama penciptanya, dan kemuliaan nama Rasulnya, akan menjadikan mereka bunga-bunga yang tak pernah kusut, layu atau bahkan hancur oleh terjangan angin, panas, hujan ataupun buasnya unggas.
Ketika beranjak keluar melewati pagar, kita akan menemukan bunga-bunga lain yang tak kalah indahnya, mereka tersenyum dan menyapa dengan hangatnya. Seperti kita yang juga menjadi bunga kehidupan bagi mereka, bunga-bunga diluar pagar itupun hadir memberikan makna kebersamaan dan saling mencintai, memberi juga mengasihi sebagai saudara karena Allah. Jagalah kedekatan, binalah kebersamaan dengan bunga-bunga itu, karena mereka jugalah yang mungkin akan membantu, menolong dan meringankan beban berat ataupun terpaan badai kehidupan.

Sebanyak apapun bunga yang kita miliki, jangan juga melupakan bunga-bunga yang telah melahirkan dan membesarkan kita menjadi bunga saat ini. Mungkin bunga-bunga itu sudah mulai layu, atau tangkainya sudah terkulai lemah. Jangan biarkan mereka semakin layu, sirami dengan air cinta meski yang kita miliki tak sebanding dengan air cinta yang pernah mereka curahkan. Jadilah kaki penyangga tangkainya agar kita tetap bisa melihatnya berdiri, segar dan melangkah berdampingan hingga Sang pencipta segala bunga menentukan kehendaknya.
Namun ada satu bunga, yang bersemayam paling dalam di lubuk hati ini, yang tak boleh kita biarkan tak tersirami oleh air yang tercipta dari rangkaian indah nama-nama Sang Pencipta segala bunga, dari berdiri, duduk dan sujud yang kita tegakkan, dari senandung-senandung yang menyuarakan ayat-ayat-Nya dan dari rasa berserahdiri akan segala kehendak dan ketentuan-Nya. Ialah bunga kehidupan utama yang tanpanya takkan berarti, takkan terasa indah, takkan menyejukkan aroma bunga lainnya, seindah dan seharum apapun bunga-bunga yang lain itu. Hingga jika bunga utama itu kuat, ia pun akan menguatkan diri ini sehingga teramat tegar menepis duri-duri kemaksiatan yang menyakitkan, atau unggas-unggas kejahatan agar menjauh dari taman hati ini. Dengan keindahan dan kedamaian yang kita tawarkan selaku bunga, kita dapat memperbanyak bunga-bunga baru untuk hadir dan bersama-sama saling menjadi bunga kehidupan di taman hati masing-masing. Wallahu ‘a’lam bishshowaab.

Minggu, 24 April 2011

Keistimewaan Sabar

PADA akhir ayat 155 surrah Al-Baqarah, Allah SWT memerintahkan kaum muslimin/muslimah untuk menyampaikan kabar gembira tentang keistimewaan yang akan diraih orang-orang yang sabar. Orang-orang yang sabar adalah hamba-hamba Allah yang sanggup menahan diri dari berbagai penderitaan yang turun kepada mereka sebagai ujian dari Allah SWT. Mereka juga meyakini bahwa segala kenikmatan yang dimiliki (sebelum datangnya musibah) ialah dari Allah SWT dan akan kembali kepada-Nya. Orang-orang yang sabar adalah para muwahhid (orang-orang yang meng-Esa-kan Allah) yang meyakini bahwa diri mereka akan dibangkitkan. Mereka juga ridha atas segala ketetapan Allah atas diri mereka, mengharapkan pahala dari musibah yang datang serta takut terhadap siksa.

Apabila musibah datang, mereka akan berkata bahwa diri mereka dan seluruh kehidupan yang mereka jalani adalah kepunyaan Allah SWT, Pencipta dan Pelindung mereka. Mereka itulah hamba-hamba Allah yang benar-benar sabar dan akan mendapatkan ampunan, rahmat serta kasih sayang dari Tuhannya. Mereka juga akan mendapatkan petunjuk dari Allah SWT, dan mereka senantiasa istiqamah dalam menjalankan petunjuk itu. Di dalam Al-Qur’an terdapat 72 ayat yang berisi pujian bagi orang-orang yang sabar, firman Allah SWT : “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar : 10)

Ayat diatas menyiratkan penegasan Allah, bahwa kesabaran akan mendatangkan ganjaran pahala yang tak terbatas sesuai kehendak-Nya. Sabar merupakan keistimewaan yang hanya dimiliki makhluk yang bernama manusia, sabar tidak di miliki malaikat atau pun hewan. Para malaikat tidak mungkin tergoda oleh syahwat, karena malaikat telah ditakdirkan Allah SWT untuk hidup dalam ketaatan dan pengabdian kepada Allah SWT, serta melaksanakan semua tugas yang diberikan Allah SWT kepadanya.

Ketika di lahirkan, manusia amat tergantung kepada orang lain. Selanjutnya, ia pun tumbuh dan berkembang diiringi dengan berbagai kebutuhan hidup. Salah satu tugas manusia dalam perkembangannya mencapai kedewasaannya adalah belajar memenuhi berbagai kebutuhan tanpa membiarkan dirinya dikuasai hawa nafsu. Artinya, manusia senantiasa di hadapkan pada pilihan antara kecenderungan akal akan hal-hal yang bersifat langgeng dan pengaruh hawa nafsu akan hal-hal bersifat fana. Kemampuan akal yang baik serta menjauhi hawa nafsu inilah yang dinamakan sabar.

Sabtu, 23 April 2011

Pembersihan hati


Mengibaratkan sebuah benda atau perhiasan yang telah kita beli dengan harga mahal di sebuah pertokoan Elit. Dan kita menjadikan benda tersebut menjadi pajangan di rumah kita dan menjadikannya sebagai sebuah benda kesayangan yagn selalu di rawat , di cuci setiap hari dan membuatnya lebih bercahaya serta tidak setitik debu pun di ijinkan untuk menempel.Begitu pula dengan Hati. Hati kita adalah sebuah perhiasan yang amat berharga dan teramat mahal yang tidak dapat terukur oleh materi semata. Hati membutuhkan sebuah perawatan agar selau bersih dan bercahaya. Karena Hati adalah sebuah perhiasan dari diri kita yang paling suci dan harus di jaga betul.


Seperti yang di jelaskan oleh Ibnul Qayyim Al-Jauziyah : “Barang siapa yang menginginkan hati yang bersih, hendaklah ia lebih mendahulukan Tuhannya ketimbang syahwatnya. Karena hati yang 'terpaut ' oleh syahwat tertutup dari Allah sesuai dengan kadar 'Keterpautannya' dengan syahwat itu. Hati adalah ' wadah' Allah di atas bumi-Nya. Maka hati yang paling di cintainya adalah yang lebih 'tinggi' ( kadar kesuciannya) lebih keras ( kuat ) dan lebih bersih. Jika hati itu di beri makan dengan ' dzikir' , di siram dengan tafakkur dan di bersihkan dari cela , ia akan ( mampu ) melihat berbagai keajaiban dan akan di ilhami oleh hikmah “


Tiga Kunci dalam membersihkan hati , adalah :

1.Dzikir

Satu hal yang sangat penting bagi umat manusia untuk selalu Berdzikir. Yaitu mengingat selalu keutamaan Allah S.W.T yang maha mengetahui dan Maha bijaksana.

Fungsi berzikir kita di sini hanyalah memberikan aktifitas pelayanan agar karunia dari sang Ilahi dapat terjolok oleh kita, berdasarkan firman allah dalam Al-Qur'an :
Berdzikirlah engkau akan aku, niscaya aku berdzikir akan kamu ( QS.2 Al-Baqarah 152 )

Dzikir Dari Allah s.Q.T inilah sebagai karunia-nYa yang kita harapkan untuk menentukan Nilai dari Dzikir sehingga berkualitas dzikir yagn positif yang dengan itu Faktor ke-Tuhanan berlaku sesuai dengan hukum-Nya dan keinginan-Nya.

Hal yang perlu kita pelihara adalah dengan berdzikir dan beribadah dengan ikhlas. Tidak ada selalu yang kita harapkan kecuali Keridhaan dari Allah S.W.T sendiri.

Inilah Objek daripada Berdzikir yaitu segala sesuatu adalah Kehendak-Nya yang datang daripada-Nya. Sedangkan pelaksanaan Dzikrullah sendiri terdapat syarat serta rukun yang wajib hukumnya sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur'an :

“Dan berdzikirlah dalam hatimu degnan merendah diri dan takut dan tidak bersuara pada waktu pagi dan petang ... “ ( QS 7 Al-A'raf 205 )

Dzikrullah yang di laksanakan degnan syarat darn rukkunnya akan berfungsi sebagai penjolok karunia . Pertolongan Tuhan sebagai pembersihan hati. Bahkan syaikh Abdul Qadir Al-Jaelany mengatakan bahwa perbakan hati hanya dapat terjadi karena taqwa

Menurut Syaikh Junayd Al-Baghdadi :
“ Mensucikan hati dari penyesuaian dengan makhluk, Memisahkan hati dari akhlak alami, menekan sifat-sifat insani, Menjauhkan diri dari pengaruh nafsu, Masuk pada sifat-sifat rohani. Berpedoman pada ilmu-ilmu hakikat. Menggunakan yang terbaik untuk kekekalan. Memberi petunjuk ( nasehat ) pada semua umat. Percaya sepenuhnya kepada Tuhan dan mengikuti seluruh syari'at yang di ajarkan Rasullullah S.A.W.


Dalam pernyataan tersebut tampak jelas bahwa ketakwaan adalah sebuah karunia dari Allah S.W.T yang menjadi syarat agar di peroleh pembersihan Hati. Dalah Hal tersebut Rasullullah S.A.W memohon dalam do'anya : Ya Allah sesungguhnya aku mohon kepada-Mu bimbingan, taqwa, perlindungan dari perbuatan haram dan kecukupan”.


2.Tafakkur

Arti kata dari Tafakkur adalah sebuah renungan atau Merenung. Artinya di sini.kita di wajibkan merenung dan berfikir. Memahami diri sendiri . Nabi Muhammad pernah berkata “ Pahamilah dirimu sendiri, hanya dengan berfikirlah kita dapat memahami diri kita sendiri “ dan Rassullulah pun Berucap “ Barangsiapa mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya “.

Tafakkur merupakan kunci untuk membuka segala keutamaan, pengetahuan dan membuka hati kita untuk mencari jati diri sesungguhnya dan akan membuat kita selalu mengingat kepada sang Pencipta.

Ada Sebuah Riwayat dari Rasullulah sebelum beliau menjadi Rasul, beliau adalah ahli tafakkur, Rasul sering ber-tahannuts di Gua Hira. Dan Aisyah ra bercerita . “ Beliau suka menyendiri kemudian bertahannuts di dalam gua hira beberapa malam lamanya”. ( HR Bukhari Muslim ).

Kemudian beliau menyuruh umatnya agar ber-tafakkur, memikirkan ciptaan Allah .
“Tafakkuaru fi kalqillah .. “ ( Bertafakkurlah tentang ciptaan Allah ). di dapt dari Dailamiy di dalam kitab Al-Firdaus )

Tafakkur adalah sebuah perbuatan yang di tujukan untuk mengantarkan kesempurnaan Iman manusia kepada Allah. Sedangkan Untuk mencapai tafakkur yang sempurnya, Yaitu dengan cara selalu berfikir dan mengingat Nama Allah dengan selalu berzikir.

Islam mengangkat derajat orang yang berilmu atas orang yang beribadah. Dan untuk itulah Tafakkur ini di tujukan. Karena Tafakkur adalah jalan ayng menghasilkan Ilmu Pengetahuan.

3.Membersihkan Hati dari Cela

Seperti yang di katakan di atas, hati ibarat sebuah perhiasan yang amat sangat mahal,yang perlu perawatan ektra agar kesucian serta kebersihannya selalu terjaga. Hati harus selalu terjaga kebersihannya dengan selalu bertafakkur dalam Dzikir agar dapat mengalahkan hawa nafsu.Hal yang merupakan cela yang dapat mengotori hati adalah segala sesuatu yang berada di dunia termasuk harta benda , kesombongan, congkak, kikir.

Oleh karena itu Rasul selau mengingatkan kepada kaumnya agar ahti selalau di arahkan untuk mengingat mati “ Aktsiru min dikr hadzim al=ladzat “ yang artinya perbanyaklah meningat pemutus segala kenikmatan.

Dengan mengingat akan kematian, manusia akan selalu terjaga.Lahirnya kesadaran tersebut dapa t menghilangkan 'cela ' yang ada di hati.

Ketiga hal tersebut. Tidak dapat di pisahkan sebagai kunci untuk membersihkan hati dan menjadikannya lebih bercahaya. Selalu mengingat Allah S.W.T dengan caranya , yaitu Berzikir dalam tafakkur untuk membersihkan hati dari cela.

( Sumber Buletin Dakwah Khazanah,Pola umum Yayasan KH. Amir KY Pondok Pesantren Hasan Ma'shum Nagsabandiyah Qalidiyah, Serta sumber terpercaya Lainnya).

Rabu, 26 Januari 2011

10 Cara Mengatasi Amarah


Di bawah ini, saya tuliskan beberapa TIPS agar kita bisa mengendalikan dan menahan MARAH:
1. BERWUDHU & SHOLAT
Berwudhu akan mengurangi panasnya “bara” amarah di dalam hati. Dan, sholat akan membuat pernafasan Anda menjadi lebih pelan dan lebih rileks. Ini sebuah cara ampuh untuk menurunkan tekanan psikologis maupun stress.
2. LEBIH RELIGIUS
Jika selama ini Anda kurang aktif di pengajian ataupun kegiatan keagamaan lainnya, kenapa tidak segera memulainya lagi? Berada di Komunitas Spiritual, akan membantu diri kita mencapai prospek filosofi yang positif. Dan, ini pada akhirnya akan mengekang segala kesinisan, amarah, dan juga agresi.
3. SERINGLAH TERTAWA
Amarah dan humor memang tidak sama dan tak mungkin dalam satu waktu. Sehingga jika Anda mau tertawa, dan tak ada salahnya Anda menertawakan diri sendiri pada saat suasana mulai tidak mengenakkan hati…maka amarah yang siap keluar bakal mereda, jika Anda bisa menganggap tragedi itu hanyalah sebuah “banyolan” belaka.
4. MENDENGARKAN
• Cobalah untuk menutup mulut, diam…mendengarkan. Sudah banyak bukti, bahwa diam sanggup meredam amarah, saat bersitegang dengan lawan bicara. Setelah itu, saat Anda berbicara, maka nada bicara Anda akan terdengar lebih bijak. Ini bisa membuat orang lain belajar kepada Anda.
5. TINGKATKAN EMPATI
Lihatlah situasinya menurut sudut pandang orang lain. Ini akan membuat Anda menemukan kecakapan baru, bahwa Anda bisa merasakan apa yang mereka rasakan. Maka, orang lain akan lebih menghargai Anda.
6. MEMAAFKAN
Betapa pun Anda pernah luka di “hati” yang dalam membekas, cobalah untuk memaafkan…meskipun menurut Anda hal itu tidak mungkin untuk dimaafkan. Cobalah melepaskan amarah dengan memaafkannya. Percayalah, Anda akan merasakan “pelepasan beban” yang membuat hidup jauh lebih ringan untuk dijalani.
7. TOLERANSI
Belajar menerima orang lain seperti apa adanya, bukan ingin menjadikan mereka sesuai kehendak Anda. Dengan sikap toleran ini, maka pada saat Anda berbicara, itu akan lebih didengarkan oleh orang lain.
8. MILIKI SAHABAT KARIB
Seorang sahabat karib, bisa dipercaya, dan dapat memberikan dukungan buat Anda, pada saat diperlukan. Sahabat juga tempat untuk berbagi. Dengan berbagi, gemuruh amarah akan menemukan pelepasannya, sehingga bisa diredakan.
9. BAHASA POSITIF & LUGAS
Meskipun marah karena merasakan ketidak adilan pada diri Anda, tetaplah fokus dan selektif. Gunakan bahasa positif namun lugas, simple, dengan nada suara yang rendah. Ini bisa membuat rasa marah mereda, dan bicara Anda pun akan lebih diperhatikan, dibandingkan jika Anda mengungkapkannya dengan nada tinggi dan keras, apalagi jika sampai memaki dan menghujat…yang mana bisa saja “seluruh isi kebun binatang” keluar dari mulut Anda.
10. MEMELIHARA BINATANG
Nah, daripada “seluruh isi kebun binatang” keluar dari mulut Anda, saat marah…mendingan Anda memelihara hewan kesayangan. Ini tidak menuntut banyak, kecuali makanan dan perhatian. Memelihara hewan kesayangan adalah tindakan bagus dan baik, sebagai awal Anda untuk belajar memperhatikan lingkungan sekitar Anda. Penelitian psikologis, menunjukkan bahwa secara fisik dan emosi, pemilik hewan kesayangan lebih baik, dibandingkan yang tidak memilikinya.