Perbedaan antara yang MUNGKIN dan TIDAK MUNGKIN, terletak pada TEKAD KITA.

Kamis, 01 Juli 2010

Mueller Dendam Pada Hinaan Maradona

Thomas Mueller menyimpan misi pribadi saat menghadapi Argentina di babak perempatfinal Piala Dunia, Minggu (4/7/2010) dini hari WIB. Apa itu?

Mueller rupanya punya pengalaman tak mengenakkan dengan pelatih Albiceleste, Diego Maradona. Saat keduanya pertama kali bertemu di laga persahabatan di Munich, Maret silam.

Ketika itu, Maradona mengira Mueller adalah seorang ballboy (pemungut bola). Parahnya lagi, Maradona menolak menghadiri konferensi pers, jika Mueller masih ada di ruangan media. Mueller hanya pasrah dan akhirnya meninggalkan ruangan tersebut.

Kejadian itu tentu tak bisa dilupakan begitu saja. Kini, dia menjadi pemain vital atas sukses Der Panzer melaju hingga ke perempatfinal. Mueller membukukan tiga gol, dua diantaranya diciptakan saat mengghancurkan Inggris 4-1, Minggu (27/6/2010).

Saat keduanya dijadwalkan kembali bentrok di Cape Town, Mueller berambisi menuntaskan dendamnya kepada Mardona. Di hadapan pria yang dijuluki Gol Tangan Tuhan, pemain belia bertekad menunjukkan kemampuannya.

“Sekarang saya punya dua gelar dan main di Liga Champions bersama Bayern Munich, jadi beberapa hal sudah berubah,” tandas Mueller, dilansir Soccerway, Kamis (1/7/2010).

Bentrokan kedua tim adalah ulangan di Piala Dunia Jerman empat tahun lalu. Ketika itu, Der Panzer sukses memulangkan Albiceleste lewat drama adu penalti.

Di akhir pertandingan, kedua tim terlihat terlibat pertikaian kecil. Sayangnya, Mueller belum berpastisipasi dan hanya menyaksikan pertandingan bersama teman-temannya di Munich.

“Saya ingat kami menang setelah melewati perjuangan sulit dan tak melupakan kejadian itu,” tandas Mueller.

“Kami tak boleh terprovokasi. Tapi, saya tak keberatan bertengkar jika kami memenangi pertandingan,” canda pria yang baru 20 tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar