Perbedaan antara yang MUNGKIN dan TIDAK MUNGKIN, terletak pada TEKAD KITA.

Rabu, 13 Oktober 2010

Berfikirlah Positif dan Jangan Mudah Menyerah

Kita adalah makhluk Allah yang paling lemah secara fisik. Namun Allah dengan prinsip keadilan-Nya memberikan sebuah anugerah termahal yang tidak diberikan kepada makhluk-Nya yang lain, yaitu kemampuan berfikir. Sangat disayangkan, tidak semua manusia memanfaatkan secara maksimal kemampuan yang satu ini untuk meraih prestasi sebesar-besarnya.
Shiv Khera dalam You Can Win, mengatakan, "Jika anda berfikir Anda dikalahkan, maka Anda akan kalah. Jika Anda berfikir Anda tidak takut, maka Anda tidak akan takut. Jika Anda ingin menang, tetapi merasa tidak mampu, hampir dapat dipastikan bahwa Anda tidak akan menang. Jika Anda berfikir Anda merugi, maka Anda akan rugi. Karena apa yang kita hadapi di dunia keberhasilanya berawal dari kemauan diri dan semuanya ada dalam pikiran kita. Jika Anda berfikir Anda tidak berkelas, maka akan seperti itulah Anda. Anda harus berfikir tinggi untuk dapat meraih. Anda harus memiliki keyakinan diri sebelum Anda dapat meraih kemenangan. Perjuangan hidup bukan selalu menjadi milik orang yang lebih kuat dan lebih cepat. Tetapi cepat atau lambat pemenangnya adalah orang yang berfikir bahwa ia mampu". Winner never quitter, Quitter never winner.Dan kata Sao Lin, ” Batu bergerak tak akan berlumut”.
Jauh sebelum Shiv Khera mengeluarkan pendapat tersebut, Allah telah mengatakan “Aku mengikuti persangkaan hamba-Ku”. Tidak mudah merealisasikan apa yang ada dalam pikiran kita. Sehingga tak heran banyak yang akhirnya tidak mau berfikir betapa sesungguhnya hidup ini terlalu indah untuk kita buat sia-sia tanpa prestasi apapun. Kebersihan hati mempengaruhi pikiran.
Jika hati kita bersih, pikiran kita akan positif menapaki setiap detik-detik kehidupan ini. Betapa indahnya bila kita senantiasa berfikir positif, hati kita bersih, bening, dan terawat dengan baik. Kita akan merasakan kesejukan, kedamaian, ketenangan, kemudian dunia ini kita jadikan sebagai ladang untuk meraih prestasi setinggi-tingginya tanpa beban, permusuhan dan dendam.
Bila hati kita tertata dengan baik dan pikiran kita positif, kita tidak akan menjadi orang yang lemah, mudah menyerah, dan putus asa jika mengalami kegagalan. Bangkit dan jangan mudah menyerah. Walaupun jalan yang kita lalui senantiasa menanjak dan berliku, tetaplah melangkah walaupun setapak demi setapak. Percayalah cahaya terang itu tidak selamanya tertutup awan hitam, ia akan terhalau oleh kesabaran, ketekunan, dan keyakinan, hati yang bersih, serta berfikir positif kepada Zat yang jiwa kita ada dalam genggamannya, Allah hu Akbar
Sumber : Artikel Muslim (G. Waros King Jr.)

Kamis, 07 Oktober 2010

Kendala dan Upaya Kepala Sekolah dalam Menata Sekolah


Sebagai Kepala Sekolah, tak perduli apakah Kepala SD/MI, SMP/MTs, maupun SMA/MA, selalu saja dihadapkan kendala dalam melaksanakan tugas manajerial atau akademik di satuan pendidikannya.

Kendala-kendala yang dihadapi kebanyakan kepala sekolah tersebut, antara lain:
1. Kelangkaan atau rendahnya mutu sumber daya (waktu, dana, fasilitas, staf)
2. Kurang memadainya ukuran dan tidak tepatnya lokasi sekolah.
3. Guru-guru dan staf kurang cakap dalam bidangnya.
4. Tidak adanya renstra di tingkat sekolah, lokal, daerah, bahkan nasional.
5. Tidak adanya perencanaan karier yang baik bagi kepala sekolah.
6. Jumlah peserta didik yang terlalu banyak, sementara ruang kelasnya kurang.
7. Kurangnya dukungan kebijakan pemerintah (daerah atau nasional).
8. Kurangnya dukungan orang tua peserta didik.
9. Lemahnya komunikasi antara :
- Kepala sekolah dan masyarakat
- Kepala sekolah dan dinas pendidikan
- Kepala sekolah dan staf sekolah
10. Kondisi pelayanan & birokrasi yang masih sulit.
11. Lambannya perubahan dalam sistem.
12. Tingginya tensi muatan politik dalam mengambil kebijakan.

Seranai (daftar) kendala di atas tentunya tidak memuat semua hal. Namun, penting diingat bahwa beberapa kendala mungkin hanya bersifat sementara jika Anda berusaha untuk :
1. Bersikap positif
2. Kreatif dan inovatif
3. Berusaha mengajak staf untuk menyampaikan gagasan.
4. Realistik tentang apa yang dapat Anda dan sekolah Anda capai.
5. Menerima peningkatan terus-menerus sebagai falsafah.
6. Benar-benar optimis dalam menangkap dan memanfaat setiap celah peluang yang Anda peroleh.
7. Tidak memandang staf, masyarakat, dan sekolah lain, atau Dinas Pendidikan sebagai pesaing (Karena pendidikan hakikatnya adalah upaya kerja sama).

Semoa hal tersebut membantu mengatasi masalah Anda.

Sumber : MANAJEMEN SEKOLAH , PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2005

Jumat, 01 Oktober 2010

KEMAJUAN IPTEK UNGKAP KEAJAIBAN AL QUR'AN




Ilmuwan Mesir, Prof Dr Zagloul Mohamed El-Naggar, mengatakan, semakin maju ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), semakin terungkap pula keajaiban kitab suci Al Quran.

"Al Quran bukan buku ilmu pengetahuan, tetapi ayat-ayat mengenai alam semesta (kauniyah) kini terbukti dalam penemuan-penemuan ilmiah di abad modern ini," kata Prof Naggar dalam ceramahnya di Aula Harun Nasution, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Kamis (30/9/2010).

Pakar ilmu bumi (geologi) tersebut mengupas beragam penemuan ilmiah mengenai alam semesta yang mengamini hakikat kebenaran Al Quran.

Sebagai contoh, Ayat-6 Surat Al Thur, "Al Bahrul Masjur" (Demi laut yang—di dalam tanah bawah laut itu—ada api).

"Terbukti secara ilmiah oleh para ahli geologi dan ilmu kelautan bahwa dasar semua samudra dipanasi oleh jutaan ton magma yang keluar dari perut bumi," katanya.

Menurut peraih doktor geologi jebolan Universitas Wales, Inggris, pada tahun 1963 itu, magma tersebut keluar melalui jaringan rengkahan raksasa yang secara total merobek lapisan litosfir dan sampai ke lapisan astenosfir.

"Para ilmuwan yang jujur akan kagum melihat kepeloporan Al Quran dan hadis-hadis Nabi terkait petunjuk tentang fakta-fakta ilmiah bumi, yang baru dapat dibuktikan pada akhir abad ke-20 seiring dengan kemajuan iptek," kata ilmuwan yang telah menghafal semua 30 juz Al Quran saat berusia sepuluh tahun itu.

Fakta ilmiah lain, katanya, yaitu Ayat 15 dan 16 Surat At Takwir: "Fala Uqsimu bil khunnas. Al Jawaril Kunnas" (Aku bersumpah dengan bintang-bintang yang tak tampak. Yang bergerak sangat cepat).

Prof Naggar menjelaskan, para ulama dahulu menafsirkan ayat tersebut secara metaforis, namun para ahli astronomi pada akhir abad ke-20 menemukan fakta ilmiah, yaitu apa yang disebut black hole (lubang hitam).

Black hole adalah planet yang ditandai dengan densitas yang tinggi dan gravitasi yang kuat, tempat zat dan semua bentuk energi, termasuk cahaya, tidak mungkin lepas dari perangkapnya, katanya.

Disebut lubang hitam karena ia sangat gelap tak terlihat, dengan kecepatan geraknya diperkirakan mencapai 300.000 km per detik.

Black hole dianggap sebagai fase tua kehidupan bintang, yang didahului ledakan dan zatnya kembali menjadi nebula. "Fakta ini baru terungkap pada akhir abad ke-20, yakni 14 abad setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW," kata Prof Naggar.

Prof Naggar lahir di Desa Masyal, Provinsi Gharbiah, Mesir. Hidup dalam keluarga yang taat beragama. Ia telah menghafal Al Quran semenjak usia sepuluh tahun.

Lulus dari Fakultas Sains Universitas Kairo pada tahun 1955, lalu melanjutkan kuliah di Universitas Wales, Inggris, hingga meraih gelar doktor bidang geologi pada tahun 1963.

Ia telah menulis 45 buku dan 150 artikel ilmiah serta membimbing 45 mahasiswa program master dan doktor di berbagai perguruan tinggi.

Naggar pernah menjadi profesor tamu di Universitas California pada tahun 1977-1978 dan memprakarsai terbentuknya Departemen Geologi pada Universitas Raja Saudi, Arab Saudi, dan Departemen Geologi pada Universitas Kuwait.

Prof Naggar dianugerahi sebagai peneliti terbaik untuk Seminar Paleontologi di Roma, Italia, pada tahun 1970.

Saat ini ia menjadi Ketua Komite Al-I’Jaz Al Ilmi (Dewan Agung Urusan Islam di Mesir) sejak tahun 2001.

Ceramah yang dihadiri Duta Besar Mesir untuk Indonesia Ahmed El-Kewaisny, Rektor UIN Prof Dr Kamaruddin Hidayat, serta sejumlah dosen dan mahasiswa UIN itu terkait dengan peluncuran buku tiga jilid Prof Naggar versi terjemahan bahasa Indonesia, Selekta Tafsir Ayat-ayat Kosmos dalam Al Quran.

Acara peluncuran buku Prof Naggar tersebut diprakarsai penerbit Mesir, Darul Shuruk Internasional Cabang Indonesia, bekerja sama dengan Fakultas Studi Islam UIN Syarif Hidayatullah.
Penulis: Jodhi Yudono | Editor: Jodhi Yudono | Sumber : ANT