Perbedaan antara yang MUNGKIN dan TIDAK MUNGKIN, terletak pada TEKAD KITA.

Senin, 21 Juli 2014

Prosa dan Kata Bijak Nasehat Imam Syafi’i r.a

“Cukuplah ilmu itu menjadi keutamaan bagi seseorang, ia bangga manakala disebut sebagai seorang yang berilmu. Ia juga disebut bodoh manakala meninggalkan bagian dari pengetahuanya, dan jika kata bodoh itu ditujukan kepadanya, tentu ia akan marah”.

“Barang siapa yang ingin menjadi seorang pemimpin, niscaya kedudukan yang didambakanya itu akan meninggalkanya, dan jika ia telah menduduki jabatan, maka ia akan ditinggalkan banyak ilmu.”

“yang paling Nampak pada diri manusia adalah kelemahanya, maka barang siapa melihat kelemahan dirinya sendiri, ia akan menggapai keseimbangan terhadap perintah Allah.”

“Dunia adalah tempat yang licin nan menggelincirkan, rumah yang hina, bangunan-bangunannya akan runtuh, penghuninya akan beralih ke kuburan, perpisahan dengannya adalah sesuatu keniscayaan, kekayaan di dunia sewaktu-waktu bisa berubah menjadi kemiskinan, bermegah-megahan adalah suatu kerugian, maka memohonlah perlindungan Allah, terimalah dengan hati yang lapang segala karunia-Nya. Jangan terpesona dengan kehidupanmu di dunia sehingga meninggalkan kehidupan akhirat. Ketahuilah sesungguhnya hidupmu di dunia akan sirna, dindingnya juga hilang dan hancur, maka perbanyaklah perbuatan baik dan jangan terlalu banyak berangan-angan.”

“Jika tidak karena tinta-tinta itu, niscaya aku akan berbicara kepada orang-orang diatas mimbar-mimbar.”

“Orang bodoh yang berakal nilainya sama dengan orang cerdas yang pelupa.”

“Pilar kepemimpinan itu ada lima; Perkataan yang benar, menyimpan rahasia, menepati janji, senantiasa memberi nasehat dan menunaikan amanah.”

“ Keluarga manapun yang wanita-wanitanya tidak pernah bertemu dengan laki-laki yang bukan anggota keluarga, dan laki-lakinya tidak pernah bertemu dengan wanita-wanita yang bukan dari keluarganya, niscaya akan ada dari anak-anak mereka yang bodoh.”

Imam Syafi’I sangat menyesalkan umat Islamyang menyia-nyiakan ilmu bidang kedokteran, dan beliau berkata, “Mereka telah menyia-nyiakan sepertiga ilmu, dan mereka menyerahkanya kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani.”

“Keridhaan semua manusia adalah satu hal yang mustahil untuk dicapai, dan tidak ada jalan untuk terselamatkan dari lidah mereka, maka lakukanlah apa yang bermanfaat untuk dirimu dan berpegangteguhlah denganya.”

“Barang siapa yang dipancing untuk marah namun ia tidak marah, maka dia tak ubahnya keledai, dan barang siapa yang diminta keridhaanya namun tidak ridha, maka dia adalah syetan.”

“Kenyang itu akan membuat badan jadi berat, mengeraskan hati, menghilangkan kecerdasan, mengajak tidur dan melemahkan ibadah.”

“Engkau harus berlaku zuhud, sesungguhnya zuhudnya orang yang zuhud itu lebih baik dari perhiasan yang ada pada tubuh wanita yang menawan.”

“Ilmu itu adalah sesuatu yang bernilai positif, bukan yang menempel di kepala.”

“Jadikanlah diam sebagai sarana atas pembicaraanmu, dan tentukan sikap dengan berfikir.”

“Manusia yang paling tinggi kedudukanya adalah mereka yang tidak melihat kedudukan dirinya, dan manusia yang paling banyak memiliki kelebihan adalah mereka yang tidak melihat kelebihan dirinya.”

“”Sesungguhnya hasad itu terlahir dari suatu kehinaan, lekatnya tabiat, perubahan struktur tubuhnya, runtuhnya temperature tubuh dan lemahnya daya nalarnya.” Orang yang hasad itu akan merasakan penyesalan yang begitu panjang, kedudukanya pun akan sirna.

“Aku berteman dengan seorang sufi selama sepuluh tahun, aku tidak mendapatkan manfaat dari mereka kecuali dua hal: waktu adalah pedang, dan yang kedua: penjagaan diri atas sesuatu yang tiada guna. “Siapa yang menginginkan khusnul khatimah di penghujung umurnya, hendaknya ia berprasangka baik kepada manusia.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar