“Cukuplah ilmu itu menjadi keutamaan bagi seseorang, ia bangga manakala
disebut sebagai seorang yang berilmu. Ia juga disebut bodoh manakala
meninggalkan bagian dari pengetahuanya, dan jika kata bodoh itu
ditujukan kepadanya, tentu ia akan marah”.
“Barang siapa yang
ingin menjadi seorang pemimpin, niscaya kedudukan yang didambakanya itu
akan meninggalkanya, dan jika ia telah menduduki jabatan, maka ia akan
ditinggalkan banyak ilmu.”
“yang paling Nampak pada diri manusia
adalah kelemahanya, maka barang siapa melihat kelemahan dirinya sendiri,
ia akan menggapai keseimbangan terhadap perintah Allah.”
“Dunia
adalah tempat yang licin nan menggelincirkan, rumah yang hina,
bangunan-bangunannya akan runtuh, penghuninya akan beralih ke kuburan,
perpisahan dengannya adalah sesuatu keniscayaan, kekayaan di dunia
sewaktu-waktu bisa berubah menjadi kemiskinan, bermegah-megahan adalah
suatu kerugian, maka memohonlah perlindungan Allah, terimalah dengan
hati yang lapang segala karunia-Nya. Jangan terpesona dengan kehidupanmu
di dunia sehingga meninggalkan kehidupan akhirat. Ketahuilah
sesungguhnya hidupmu di dunia akan sirna, dindingnya juga hilang dan
hancur, maka perbanyaklah perbuatan baik dan jangan terlalu banyak
berangan-angan.”
“Jika tidak karena tinta-tinta itu, niscaya aku akan berbicara kepada orang-orang diatas mimbar-mimbar.”
“Orang bodoh yang berakal nilainya sama dengan orang cerdas yang pelupa.”
“Pilar
kepemimpinan itu ada lima; Perkataan yang benar, menyimpan rahasia,
menepati janji, senantiasa memberi nasehat dan menunaikan amanah.”
“
Keluarga manapun yang wanita-wanitanya tidak pernah bertemu dengan
laki-laki yang bukan anggota keluarga, dan laki-lakinya tidak pernah
bertemu dengan wanita-wanita yang bukan dari keluarganya, niscaya akan
ada dari anak-anak mereka yang bodoh.”
Imam Syafi’I sangat
menyesalkan umat Islamyang menyia-nyiakan ilmu bidang kedokteran, dan
beliau berkata, “Mereka telah menyia-nyiakan sepertiga ilmu, dan mereka
menyerahkanya kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani.”
“Keridhaan
semua manusia adalah satu hal yang mustahil untuk dicapai, dan tidak ada
jalan untuk terselamatkan dari lidah mereka, maka lakukanlah apa yang
bermanfaat untuk dirimu dan berpegangteguhlah denganya.”
“Barang
siapa yang dipancing untuk marah namun ia tidak marah, maka dia tak
ubahnya keledai, dan barang siapa yang diminta keridhaanya namun tidak
ridha, maka dia adalah syetan.”
“Kenyang itu akan membuat badan jadi berat, mengeraskan hati, menghilangkan kecerdasan, mengajak tidur dan melemahkan ibadah.”
“Engkau
harus berlaku zuhud, sesungguhnya zuhudnya orang yang zuhud itu lebih
baik dari perhiasan yang ada pada tubuh wanita yang menawan.”
“Ilmu itu adalah sesuatu yang bernilai positif, bukan yang menempel di kepala.”
“Jadikanlah diam sebagai sarana atas pembicaraanmu, dan tentukan sikap dengan berfikir.”
“Manusia
yang paling tinggi kedudukanya adalah mereka yang tidak melihat
kedudukan dirinya, dan manusia yang paling banyak memiliki kelebihan
adalah mereka yang tidak melihat kelebihan dirinya.”
“”Sesungguhnya
hasad itu terlahir dari suatu kehinaan, lekatnya tabiat, perubahan
struktur tubuhnya, runtuhnya temperature tubuh dan lemahnya daya
nalarnya.” Orang yang hasad itu akan merasakan penyesalan yang begitu
panjang, kedudukanya pun akan sirna.
“Aku berteman dengan seorang
sufi selama sepuluh tahun, aku tidak mendapatkan manfaat dari mereka
kecuali dua hal: waktu adalah pedang, dan yang kedua: penjagaan diri
atas sesuatu yang tiada guna. “Siapa yang menginginkan khusnul khatimah
di penghujung umurnya, hendaknya ia berprasangka baik kepada manusia.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar