Perbedaan antara yang MUNGKIN dan TIDAK MUNGKIN, terletak pada TEKAD KITA.

Minggu, 04 Juli 2010

TIM PANSER MEMANG OKE

Penampilan skuad Joachim Low memang impresif dan patut mendapat acungan jempol. Usai membantai dua raksasa, dengan skor telak, pujian dari media Jerman berhamburan di headline hari ini, waktu setempat.

“1954, 1974, 1990…” tulis judul headline Tagesspiegel, merujuk pada tiga gelar juara Piala Dunia yang pernah diraih Jerman, dengan harapan 2010 ini gelar itu bisa bertambah.

“Terima kasih Pahlawan,” Bild am Sonntag, di halaman pertamanya, dengan gambar wajah murung pelatih Argentina Diego Maradona dan PM Jerman Angela Merkel tersenyum sumringah.

“Ya, kalian adalah pahlawan. Ya, kami tidak akan melupakan mu. Ya, kami sampai di semifinal,” tambah surat kabar itu.

“Sulit dipercaya, luar biasa. Tak ada kata-kata lagi. Sepakbola sedang tersenyum kepada Jerman. Kami mengalahkan Argentina 4-0, kami sampai di semifinal dan kami bermain sepakbola terindah di dunia.”

The Berliner Kurier mendedikasikan halaman bagi Joachim Low, menyanjungnya setinggi langit sebagai warga negara terhormat dengan secara hiperbola menyarankan pembacanya untuk memanggil anak laki-laki mereka dengan sebutan Jogi.

“Panggil anak mu Jogi,” merujuk panggilan Joachim Low. “Kemenangan termanis sepanjang waktu,” tambah Koran itu.

“Tidak ada seorang pun mendatangi kami dan berteriak ’Bangun, buka mata mu, ini hanya sebuah mimpi?.’

Sementara Bild, sepertinya tidak mampu menahan godaan untuk mengejek Maradona, yang sempat melancarkan perang urat saraf sebelum pertandingan di mulai.

“Cry for me Argentina,” tulis Koran itu dengan memajang foto Maradona menangis di pundak anak perempuannya, di bawah tatapan Low.

Tabloid Welt am Sonntag menulis. ”Ooh, sangat luar biasa!” dengan menulis ‘gooood’ seperti suara vuvuzela yang panjang.

“Jerman adalah Tango terindah,” tulis Koran itu. ”Dunia sepakbola ada di bawah kaki Jerman.”

Selain larut dalam euforia, media di Jerman juga memberikan perhatian terhadap laga selanjutnya versus Spanyol. Mereka begitu bersemangat untuk membalaskan dendam kekalahan di Piala Eropa 2008.

“Tim Spanyol tidak membuat kami takut,” tulis Bild penuh percaya diri, karena melihat Spanyol hanya mampu unggul 1-0 atas Paraguay di perempat final.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar